Pintar Mengelola Keuangan, Jangan Kebobolan saat Natal

Written By Unknown on Minggu, 21 Desember 2014 | 11.35

Laporan wartawan Tribun Manado Herviansyah

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO- NATAL dan Tahun Baru 2015 tidak lama lagi akan dirayakan oleh masyarakat Kristiani. Berbagai persiapan harus dilakukan oleh seluruh masyarakat Sulut untuk menyambut hari istimewa itu.

Mulai dari renovasi rumah, kendaraan, pakaian sampai yang tidak boleh ketinggalan menu makanan, mulai dari kue kering, minuman soft drink dan makanan lainnya, yang menggunggah selera. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut tentu saja menguras keuangan, tak jarang harus berhutang kiri-kanan agar bisa terpenuhi.

Oleh karena itu untuk terhindar dari "bobolnya" keuangan pada saat Natal harus bijak dalam membeli. "Untuk persiapan Natal dan Tahun Baru, harus disesuaikan dengan keuangan," ujar Perencana Keuangan Agus Tony Poputra.

Sebelum Natal dan Tahun Baru harus dihitung berapa biaya yang dikeluarkan, kemudian dibandingkan dengan kondisi keuangan. Jika tidak mencukupi, barang-barang yang dibeli harus disesuaikan dengan anggaran yang ada, bukan sebaliknya. Sebab kalau sebaliknya hal itu akan membuat masyarakat menjual barang-barang tertentu atau berhutang. "Sebab jika hal itu dilakukan justru dikemudian hari akan menyusahkan, karena harus membayar hutang," katanya.

Untuk itu jangan memaksakan diri untuk membeli berbagai barang untuk menyambut Natal, padahal belum tentu barang tersebut dibutuhkan. "Intinya jangan berlebihan, kalau berlebihan tidak akan baik," ungkapnya.

Jika keuangan didapatkan dari gaji dan THR pada menjelang Natal, sebaiknya uang gaji disisihkan, sedangkan keperluan hari raya tersebut disesuaikan dengan THR yang diterima. Sehingga dengan demikian ketika Natal dan Tahun Baru telah berakhir tidak akan membuat kesulitan keuangan, karena memang keuangan untuk sehari-hari, seperti untuk membayar tagihan rutin maupun kebutuhan lainnya telah disiapkan.

Hal ini karena hampir sebagian besar masyarakat membeli berbagai kebutuhan Natal hanya ikut-ikutan saja. Tak jarang barang yang dibeli belum dibutuhkan pada saat hari raya tersebut. Seperti membeli pakaian harus sesuai dengan kebutuhan. Jika memang sudah ada, tidak perlu membeli lagi, lebih baik uang tersebut disisihkan untuk keperluan lain yang lebih bermanfaat.

Begitu pula untuk makanan yang harus disesuaikan dengan jumlah anggota keluarga, saudara, kerabat maupun teman dekat yang akan berkunjung atau istilah Manado bilang "pasiar".

Untuk itu perlunya belanja secara rasional bukan emosional, agar makna dari perayaan Natal bisa dirasakan dan masyarakat tidak kesulitan keuangan setelah Natal berakhir. "Sifat konsumtif bukan berarti tidak baik, namun kalau sudah berlebihan hal itu akan membahayakan," tuturnya.

Apalagi Natal merupakan rutinitas tahunan yang selalu dijalani, oleh karena itu semestinya untuk mengatur keuangan sudah dapat diketahui berapa yang harus dikeluarkan.

Dengan pengelolaan uang dengan baik, diharapkan masyarakat akan terhindar dari berbagai kesulitan keuangan sesuai hari raya. Selain itu, tidak perlu repot-repot berhutang atau menjual barang pada saat hari raya. (erv)

==== sidebar ------
Perlu Kesadaran untuk Berhemat // JUDUL

AGAR masyarakat tidak konsumtif berlebihan pada saat Natal dan Tahun Baru semua pihak harus mengingatkan dan bersosialisasi agar nantinya diharapkan bisa berkurang sifat konsumtifnya.

"Sosialisasi untuk penggunaan uang dengan hemat bisa dilakukan oleh tokoh agama, pendidikan maupun media sosial," ujar Pengamat Ekonomi Magdalena Wullur.

Untuk jangka pendek mungkin hal itu belum dirasakan manfaatnya, namun jangka panjang sifat hedostik bisa dapat ditekan. "Meskipun hal ini merupakan masalah klasik, namun masyarakat perlu diingatkan," katanya.

Untuk itu sosialisasi harus terus dilakukan, agar masyarakat semakin pintar dan bijak dalam mengelola keuangan. Hal ini karena masyarakat sudah sebenarnya sudah ntar mengelola keuangan, hanya saja perlu diingatkan.

Hal ini karena perencanaan keuangan yang baik harus dilakukan oleh seluruh keluarga di masyarakat, terutama menjelang hari raya. Sehingga ketika merayakan Natal tidak berlebihan dalam mempersiapkannya, dalam pengertian membeli segala sesuatu sesuai dengan kebutuhan, bukan keinginan. (erv)


Anda sedang membaca artikel tentang

Pintar Mengelola Keuangan, Jangan Kebobolan saat Natal

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/12/pintar-mengelola-keuangan-jangan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pintar Mengelola Keuangan, Jangan Kebobolan saat Natal

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pintar Mengelola Keuangan, Jangan Kebobolan saat Natal

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger