Pertumbuhan Kredit di Bawah Target, Perbankan Berhati-hati

Written By Unknown on Kamis, 09 Oktober 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Industri perbankan semakin menunjukkan tanda-tanda perlambatan penyaluran kredit. Alhasil, target pertumbuhan kredit sebesar 15 persen di tahun ini bisa meleset.

Halim Alamsyah, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) mengatakan, bank-bank membatasi penyaluran kredit untuk menghindari resiko.

Hal ini dipicu oleh ketidakpastian isu-isu ekonomi dan politik, serta perlambatan pertumbuhan ekonomi di dalam negeri dan luar negeri. "Kemungkinan kredit di bawah target 15 persen pada akhir tahun," kata Halim, kemarin.

Mengutip laporan uang beredar BI per Agustus 2014, penyaluran kredit perbankan sebesar Rp 3.518,9 triliun, tumbuh 13,4 persen dibandingkan dengan Agustus tahun lalu.

Pertumbuhan kredit ini melambat ketimbang bulan Juli yang tumbuh 15 persen. Perlambatan penyaluran kredit terjadi untuk kredit bersifat produktif, yaitu kredit modal kerja dan kredit investasi.

Muliaman D. Hadad, Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengakui, perbankan merevisi target kredit melalui rencana bisnis bank (RBB) menjadi level 15-16 persen, dari target awal 16-18 persen. Kondisi ini sejalan dengan perekonomian dalam negeri yang melambat. "RBB yang masuk mengindikasikan target pertumbuhan kredit diturunkan, alasan lainnya karena kebutuhan likuiditas mulai mereda," kata Muliaman.

Kedua regulator perbankan ini akan terus memantau penyaluran kredit perbankan agar sesuai dengan target dan sejalan dengan kondisi perekonomian di dalam negeri.
Beberapa bank melaporkan kredit relatif melambat dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Achmad Baequni, Direktur Keuangan Bank Rakyat Indonesia (BRI) mengatakan, kredit akan terus melambat menuju akhir tahun ini.

Misalnya, pada kuartal III/2014, sudah mulai terlihat perlambatan pada kisaran 15-17 persen. BRI sendiri mencatat pertumbuhan kredit sebesar 17,2 persen  atau senilai Rp 459,12 triliun per kuartal II/2014. Sedangkan, pada kuartal III/2013 lalu, BRI membukukan pertumbuhan kredit sebesar 30%.

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP mengatakan, kredit masih akan relatif melambat dibandingkan tahun lalu. "Kelihatannya, kredit akan lebih cenderung bisa ke bawah dari rencana pertumbuhan kredit OCBC NISP sebesar 15%-20% pada tahun ini," kata Parwati.


Anda sedang membaca artikel tentang

Pertumbuhan Kredit di Bawah Target, Perbankan Berhati-hati

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/10/pertumbuhan-kredit-di-bawah-target.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pertumbuhan Kredit di Bawah Target, Perbankan Berhati-hati

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pertumbuhan Kredit di Bawah Target, Perbankan Berhati-hati

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger