Keburu Tewas, Oco Sopir Mikro Manado Batal Bersihkan Kubur Anaknya

Written By Unknown on Rabu, 08 Oktober 2014 | 11.35

Laporan wartawan Tribun manado Ferdinand Ranti

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - AB alias Angelbert serasa tak mampu lagi menengadahkan wajahnya kala menjawab pertanyaan wartawan. Ia tak bangga, justru malu dan menyesal, karena tikamannya membuat nyawa Hermanto Habir alias Oco melayang.
"Kata penyesalan pasti ada. Saya menyesal dengan terjadinya kasus ini," tutur sopir mikrolet trayek Talawaan ini, Senin (6/10/2014).

Pria 43 tahun warga Desa Talawaan, Jaga VII, Kecamatan Dimembe, Minahasa Utara (Minut), ini mencoba mengingat kejadian pada Senin sore itu. Ia mengaku sangat terdesak dan terancam. "Mereka sudah mengejar saya, mereka lempar mobil. Saya hanya sendiri, mereka ada beberapa mengikuti saya," kenangnya.

Meski begitu ia menyadari perbuatannya salah. Ia siap bertanggung jawab. "Saya siap menerima hukuman," tuturnya sambil menendukkan kepalanya.
Di tempat terpisah, keluarga Oco begitu berduka. Rumah duka di Kelurahan Dendengan Dalam Lingkungan 7, Kampung Manggis, Selasa (7/10), penuh tangis. Di depan mereka Oco terbaring kaku di peti jenazah.

Ayu Nihpandei, istri Oco, seakan tak percaya atas kepergian suaminya. Beberapa bulan silam ia dan suaminya itu berduka atas kepergian anak mereka. Kini Ayu harus merelakan kepergian sang suami tercinta.

"Sebelum meninggal saya dan Oco berencana membersihkan kubur anak kami, tapi semua itu tidak terjadi. Belum sempat ke kubur dia sudah pergi," tutur Ayu tersedu dengan nada pilu.

Di depan jenazah sang suami tatapannya kosong. Air matanya tak lagi menetes. Ia masih mengingat kenangan terakhir bersama sang suami yang kala itu tampak romantis.
"Dia minta saya foto dia. Dia bilang, 'Ayu, foto akang kwa bagus-bagus, kong mo kase di bingkai'. Dia juga sempat tidur sambil peluk foto almarhum anak," kenangnya.
Ayu sendiri heran melihat tingkah laku suaminya yang tidak seperti biasanya itu. Almarhum juga sempat berjanji kepadanya akan menjalani biduk rumah tangga dengan baik sampai ajal menjemput.

"Dalam menjalin rumah tangga kadang kala kami makan seadanya. Oco bilang, walaupun kita hanya seorang sopir torang tetap rukun," ucap Ayu mengulang kembali kata-kata mendiang suaminya itu.

Ferra, saudara Oco, juga tak percaya. Sebelum kejadian itu, almarhum sempat mampir ke kediamannya. Saat itu Oco tampak berseri-seri. "Torang sempat bakumpul anak-anak basudara, baku-baku sedu deng dia. Ternyata itu terakhir kali dia kase lia pa torang dia ceria," tuturnya.

Tampak pula Femmy Wuysan, ibu almarhum. Ia begitu terpukul. Ia tak kuasa melihat anaknya yang sedang terbaring kaku.
Rencananya jenazah Oco dikebumikan pada Rabu (8/10) siang ini.(ferdinand ranti)


Anda sedang membaca artikel tentang

Keburu Tewas, Oco Sopir Mikro Manado Batal Bersihkan Kubur Anaknya

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/10/keburu-tewas-oco-sopir-mikro-manado.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Keburu Tewas, Oco Sopir Mikro Manado Batal Bersihkan Kubur Anaknya

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Keburu Tewas, Oco Sopir Mikro Manado Batal Bersihkan Kubur Anaknya

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger