Ini Cara Menghindari Jebakan Rekayasa Transaksi Semu Saham

Written By Unknown on Rabu, 08 Oktober 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Berikut rilis Kantor Perwakilan Manado, PT Bursa Efek Indonesia Indonesia Stock Exchange - IDX, informasi saham hari ini, Rabu (8/7/2014).

PASAR modal dikenal dikenal punya kelengkapan aturan yang sangat memadai. Meski kelengkapan aturan pasar modal sangat memadai, tidak berarti pelaku pasar boleh mengabaikan prinsip kehati-hatian dalam bertransaksi. Sebab, selalu ada saja kemungkinan penyelewengan, memanfaatkan peluang maupun celah aturan yang ada. Termasuk dalam aktivitas transaksi, terutama di pasar sekunder. Transaksi saham di pasar sekunder yang tidak ada peluang tatap muka antara pembeli dan penjual itu kerap dimanfaatkan kalangan tertentu untuk berlaku curang. Tak heran jika Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun Bursa Efek Indonesia (BEI) terus aktif memantau perdagangan saham di pasar sekunder, dan kemudian mengambil tindakan bila terjadi kecurangan.

Selain BEI dan OJK, perusahaan efek anggota bursa (AB) juga berperan dalam mengawasi transaksi nasabah. Bukan tidak mungkin kecurangan justru dilakukan nasabah AB yang bersangkutan. Itu sebabnya AB disarankan cermat dan tegas menindak nasabahnya yang bertindak curang saat bertransaksi. Apalagi ini merupakan koridor kewenangan broker atau AB.

Meski demikian, sebelum terjadi kecurangan dan otoritas mengambil langkah, alangkah bijaknya jika pelaku pasar terlebih dahulu waspada. Ada mekanisme pencegahan lebih dini, dengan menghindari kecurangan yang mungkin terjadi. Untuk itu, nasabah perlu juga membekali diri dengan informasi untuk cermat membaca indikasi kecurangan tersebut. Selain nasabah, AB pun perlu mengetahuinya untuk berpartisipasi dalam upaya pengawasan dan pencegahan kecurangan di pasar sekunder.

Sejauh pengawasan oleh otoritas bursa, umumnya ditemukan lima bentuk kecurangan dalam kaitan dengan rekayasa saham. Pada berbagai kesempatan, BEI pun mensosialisasikan temuan tersebut, untuk melindungi kepentingan investor. Transaksi semu dengan jenis wash sale paling sering terjadi di mana sejatinya hal tersebut merupakan kecurangan di dalam praktik jual beli saham yang dilakukan sepihak serta tidak terjadi perubahan kepemilikan. Tujuannya agar saham menjadi lebih likuid, dan mengerek harga. Tak jarang investor yang tidak cermat, terjebak dalam rekayasa pasar model ini.

Investor disarankan cermat mengemati transaksi model ini, yang kerap ditandai dengan kenaikan harga yang begitu tinggi dalam tempo cepat, tanpa informasi strategis tentang aksi korporasi emiten. Praktik transaksi semu sebenarnya ada sanksi pidana, tetapi alangkah bijaknya bila investor cermat sehingga tidak terjebak rekayasa. Mekanisme lazim di BEI, pergerakan saham yang mencurigakan akan dipantau, dan akan dilakukan penghentian perdagangan sementara (suspend) jika pergerakan harga disimpulkan tidak wajar.

Praktik curang kedua, yang juga kerap terjadi adalah marking the close. Pada kasus ini, ada oknum atau pihak yang dengan sengaja menaikkan harga saham pada akhir perdagangan. Bisa saja terjadi, harga yang melonjak pada akhir perdagangan, menarik minat investor pada hari-hari transaksi berikutnya. BEI sudah berupaya mencegahnya dengan ketentuan pre opening dan pre closing yang mulai berlaku sejak tanggal 2 Januari 2013. Pre closing adalah durasi beberapa menit sebelum pasar ditutup, pihak yang bertransaksi memasukkan order jual/beli tanpa dapat melihat harga order jual/beli orang lain, untuk menghindari pembentukan harga saham dengan sengaja.

Praktik ketiga, permintaan dan penawaran palsu (creating fake demand supply). Ini merupakan bentuk order palsu yang biasanya dilakukan pada saham yang tidak likuid. Praktik sepeti ini bisa diidentifikasi dari order pembelian saham tidur, lalu order tsb. dibatalkan oleh investor yang sama, dan dalam tempo tidak lama memasukkan orderbeli lagi, dan membatalkannya lagi. Posisi order (pemesanan) beli dan jual sesungguhnya palsu.

Transaksi palsu keempat disebut front running. Praktik curang seperti ini bisa terjadi di tempat billing broker atau bahkan pada pihak nasabah. Aksi ini juga dikenal sebagai upaya mencuri start. Investor bersangkutan melakukan transaksi terlebih dahulu karena mengetahui informasi tertentu yang belum diketahui pelaku pasar lain. Katakanlah pada satu perusahaan efek ada order untuk beli. Informasi itu bocor, lalu dimanfaatkan oleh oknum investor untuk melakukan pembelian saham lebih dulu.

Praktik kelima juga sering dilakukan di pasar adalah unusual value and volume. Ini merupakan bentuk transaksi tidak wajar. Nilai transaksi seorang investor yang biasanya rata-rata hanya sebesar Rp50 juta hingga Rp100 juta, tiba-tiba pada satu kesempatan meningkat pesat hingga Rp5 miliar. Ini merupakan karakter aksi investor yang bersangkutan. Broker yang mengenal benar nasabahnya pasti bisa melihat indikasi tidak wajar seperti ini. Itu sebabnya, prinsip mengenal profil dan karakter transaksi nasabahnya masing-masing itu perlu menjadi perhatian AB. Bukan tidak mungkin, terjadi praktik money laundering pada transaksi seperti ini.

Umumnya para broker telah memiliki data profil nasabah secara detil, sejak investor berangkutan mendaftar menjadi nasabah AB bersangkutan. Prinsip mengenal nasabah atau know your customer (KYC) telah diatur dalam peraturan OJK (dulu Bapepam-LK), Nomor V.D.10. Berdasarkan ketentuan itu, investor diwajibkan memberikan informasi rinci dan detil kepada broker. (Tim BEI)

Ikuti informasinya setiap hari hanya di www.tribunmanado.co.id. Informasi Saham hari Ini bekerja sama dengan PT Bursa Efek Indonesia Perwakilan Manado.


Anda sedang membaca artikel tentang

Ini Cara Menghindari Jebakan Rekayasa Transaksi Semu Saham

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/10/ini-cara-menghindari-jebakan-rekayasa.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Ini Cara Menghindari Jebakan Rekayasa Transaksi Semu Saham

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Ini Cara Menghindari Jebakan Rekayasa Transaksi Semu Saham

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger