Pemuda Sulut Kritisi Pengangguran, Tarkam, dan Budaya 'Baku Cungkel'

Written By Unknown on Selasa, 23 September 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Menyambut tahun emas atau hari ulang tahun ke-50 Sulawesi Utara,  Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Manado, Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI) Manado, bersama Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Manado menggelar diskusi di Student Center (Sekretariat GMKI Manado), Senin (22/9/2014).

Pada kesempatan itu Ketua GAMKI Manado James Karinda menyatakan, pihaknya berharap di HUT Emas Sulut masyarakat akan semakin sejahtera dan pembangunan semakin maju di segala bidang. "Tapi harus kita ingat bahwa banyak pekerjaan rumah yang menanti kita semua, dan GAMKI siap terlibat dalam mendorong pembangunan daerah ini," ujarnya.

Karinda juga mengkritisi budaya 'baku cungkel' dan budaya malas yang makin terlihat dewasa ini. "Organisasi kepemudaan, termasuk di dalamnya GMKI, GAMKI dan KNPI  harus melihat fakta ini dan berupaya mengubahnya," kata Karinda meyakinkan.

Meski begitu, Anggota DPRD Sulut ini mengatakan, sebagai wadah kepemudaan GAMKI Manado juga tidak menutup mata dengan keberhasilan yang telah dicapai oleh Gubernur Sulut SH Sarundajang. Misalnya, penyelenggaraan WOC, Sail Bunaken, perluasan bandara dan lainnya. "Itu fakta bahwa sudah banyak keberhasilan yang dicapai SHS selama ini. Tapi, kita juga jujur harus mengatakan banyak yang masih harus dibenahi dan ditingkatkan lagi pembangunannya," ujarnya.

Dia juga mengimbau elite politik untuk menyudahi sekat perbedaan. "Mari kita sama-sama membangun Sulut menjadi lebih baik. Kita sebagai politisi harus belajar melihat kepentingan yang lebih besar, bukan mempertahankan egoisme masing-masing yang hanya merusak daerah ini," kata Ketua PMI Sulut ini.

Wakil Ketua GAMKI Manado Astried Oley mengatakan, pemuda juga harus bersama-sama dengan pemerintah memberantas perkelahian antarkampung (tarkam), aksi panah wayer dari sekelompok orang dan lainnya. "Pemerintah harus memberikan keamanan dan kenyamanan di daerah ini, sehingga investasi bisa berkembang pesat. Mari kita bersama-sama memberantas yang jelek-jelek dan melakukan yang terbaik untuk daerah dan Indonesia tercinta," ujarnya.

Ketua KNPI Manado Jeverson Petonengan menegaskan, pihaknya akan bahu-membahu dengan seluruh masyarakat Sulut untuk mengawasi jalannya pemerintahan di Sulut dan kabupaten/kota. "Kalau ada oknum pejabat yang mencuri uang negara kami tak segan-segan membantu aparat hukum untuk menjerat pejabat tersebut," tukas Jepeto, sapaan akrabnya.

Dia juga berharap pengusaha lebih memperhatikan pemuda-pemuda yang belum mendapat pekerjaan. "Bantu pemuda-pemuda kita dengan memberikan pekerjaan.Minimal bantu mereka agar mempunyai skill yang bagus," ujarnya.

Ikut Hadir dalam dialog ini senior GMKI Manado, dr Recky Sondakh, Sekretaris GAMKI Manado Ruby Rumpesakh, Wasekjen DPP GAMKI Arnold Dimpudus, dan aktivits GMKI serta GAMKI Manado lainnya.(lum)


Anda sedang membaca artikel tentang

Pemuda Sulut Kritisi Pengangguran, Tarkam, dan Budaya 'Baku Cungkel'

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/09/pemuda-sulut-kritisi-pengangguran.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Pemuda Sulut Kritisi Pengangguran, Tarkam, dan Budaya 'Baku Cungkel'

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Pemuda Sulut Kritisi Pengangguran, Tarkam, dan Budaya 'Baku Cungkel'

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger