Presiden (Dunia Maya) Indonesia

Written By Unknown on Sabtu, 05 Juli 2014 | 11.35

Penulis: Muhammad Harisah,

 penggiat kajian media.

PERTUMBUHAN pengguna internet di Indonesia kian tak terbendung. Jumlah pengguna internet tumbuh signifikan hingga 22% dari 62 juta di tahun 2012 menjadi 74,57 juta di tahun 2013. Menurut lembaga riset MarkPlus Insight, angka jumlah pengguna Internet di Indonesia akan menembus 100 juta jiwa di tahun 2015.

Dalam konteks politik praktis hal ini tentu sangat menguntungkan karena penggunaan internet yang massif dapat menjadi  komoditas politik yang sangat efektif dalam meraih dukungan serta untuk memuluskan kepentingan politik  dalam memenangkan pemilu, terlebih lagi jika melihat jumlah pengguna internet di tahun 2013 sudah pasti peran new media dalam pemilu sudah tidak bisa lagi dipandang sebelah mata seperti pada pemilu-pemilu sebelumnya .

Situasi tersebut tentu tidak luput dalam pantauan para pelaku politik praktis pada pemilihan presiden 2014 mendatang. Kita dapat melihat maraknya iklan politik, pemberitaan calon presiden, serta promosi politik para calon presiden ketika kita mengakses internet  terutama media social seperti Facebook, Twitter, dan sebagainya. 

Media Sosial

Rasmussen, tahun 2000 dalam karyanya Social Theory and Communication Technology, menyebutkan, new media  memiliki kontribusi yang sangat berpengaruh dalam integrasi  sosial, berperan penting dalam kehidupan, mempengaruhi pemikiran sehingga dapat mendorong penggunaan media yang beragam dan parisipasi yang lebih luas.

Fungsi media sosial yang merupakan bagian dari media baru telah dimanfaatkan oleh masyarakat luas. Media baru dapat digunakan sebagai media komunikasi yang berfungsi sebagai arena terbuka percakapan, debat dan pertukaran ide dari publik. Tidak hanya itu, warga negara dapat mengekspresikan pandangan dan dukungan terhadap sistem politik, pemerintahan,sehingga tercipta keterlibatan publik dalam proses demokrasi. Sehingga sangat wajar, media baru dimanfaatkan dalam ranah politik seperti pemilu.

Media baru dengan fungsi media sosialnya dapat menampilkan cara komunikasi alternatif, sebagai instrumen politik, baik untuk membentuk citra, opini publik, popularitas maupun sebagai media interaksi sesama partai, antar partai, politisi dengan konstituennya, capres-cawapres dengan calon pemilihnya, menjadikan media sosial menempati posisi strategis dan efektif sebagai salah satu media kampanye dan komunikasi politik. 

Tidaklah mengherankan jika dunia maya adalah panggung megah bagi para calon presiden untuk mengekspresikan diri karena new media mampu dengan sangat cepat mencitrakan seseorang  menjadi sosok yang sangat populis dimasyarakat. Semua agenda  para calon presiden, rahasia kebugaran sang calon presiden, sampai pakaian apa yang mereka gunakan lengkap dengan analisis konkritnya telah disajikan oleh new media dengan sangat detail sehingga dengan mudah menjadi konsumsi publik. Terlepas hal tersebut merupakan perilaku alami ataupun perilaku yang sengaja dibuat-buat untuk kepentingan mendongkrak elektabilitas sang calon presiden.

Efek Negatif

Media massa senantiasa memiliki efek yang tidak diinginkan,  konten kekerasan dalam tayangan televisi memiliki efek negatif yaitu memicu perilaku kekerasan dalam masyarakat. Seperti halnya media massa lainnya, new media pun memiliki efek yang tidak diinginkan yaitu efek  yang dapat mengajarkan pendidikan politik yang buruk bagi masyarakat. Tidak terbatasnya pengguna media online dalam mengekspresikan diri, baik ekspresi baik maupun ekspresi yang buruk.

Menjelang Pemilu Presiden 2014 di media sosial seperti  Facebook dan Twitter seringkali kita temukan postingan berisi hujatan, sindiran, mendiskreditkan orang lain serta perdebatan-perdebatan yang tidak ilmiah dan sangat subjektif. Parahnya lagi postingan-postingan negatif seperti ini lebih sering kita dapatkan daripada postingan-postingan berisi pemaparan program politik para  calon presiden yang dapat membantu masyarakat dalam menentukan pilihan politik. 

Akhirnya,  menarik untuk ditunggu siapa presiden Indonesia di dunia maya, tentu saja dia yang tidak hanya mampu tampil sebagai sosok juru selamat di dunia maya tapi juga dia yang mampu menjadi tauladan di dunia nyata. (tribuntimur.tribunnews.com)


Anda sedang membaca artikel tentang

Presiden (Dunia Maya) Indonesia

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/07/presiden-dunia-maya-indonesia.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Presiden (Dunia Maya) Indonesia

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Presiden (Dunia Maya) Indonesia

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger