Editorial: Siapa Pemenangnya?

Written By Unknown on Jumat, 11 Juli 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID - Perhelatan Piala Dunia 2014 di Brasil beriringan dengan proses Pemilu Presiden 2014 Indonesia. Rabu, 9 Juli kemarin, tarung semifinal antara Brasil dan Jerman berakhir pilu bagi tuan rumah. Kalah dengan skor "tak wajar" 1-7 menjadi aib bagi negeri dan rakyat Brasil. Beberapa saat kemudian kita di Indonesia menggelar pemungutan suara pilpres. Berbeda dengan sepak bola yang hasilnya langsung diketahui, pilpres terpaksa "belum dapat diputuskan" siapa pemenangnya.

Perbedaan hasil hitung cepat atau quick count 11 lembaga survei mengakibatkan kita belum tahu siapa yang menjadi presiden, apakah Prabowo Subianto atau Joko Widodo. Ada empat lembaga survei yang menyebut pasangan Prabowo-Hatta sebagai pemenang, yakni Puskaptis, Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia. Sedangkan tujuh lembaga survei yang menyebut perolehan suara terbesar diraih Jokowi-JK adalah Litbang Kompas, Lingkaran Survei Indonesia, Indikator Politik Indonesia, Populi Center, CSIS, Radio Republik Indonesia, dan Saiful Mujani Research Center.

Dari pengalaman pemilu-pemilu sebelumnya, hasil hitung cepat lembaga survei selalu menjadi rujukan warga untuk mengetahui pihak mana yang menang. Lembaga-lembaga survei yang selama ini betul-betul bekerja sesuai etika dan berintegritas tidak akan melacurkan diri dan keilmuannya, apalagi berniat menipu rakyat. Hasil yang mereka peroleh pun pada akhirnya tak jauh berbeda dengan hasil rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ini yang membuat warga selalu menanti hasil hitung cepat.

Yang terjadi saat ini adalah warga bingung, siapa pemenang pilpres dan lembaga survei mana yang keliru atau menipu. Kita terpaksa harus menunggu hasilnya setelah KPU mengumumkannya pada 22 Juli mendatang. Meskipun sebenarnya kita "sudah tahu siapa pemenangnya", langkah ini juga dianggap bijak untuk menyikapi perbedaan hasil hitung cepat agar tidak terjadi konflik horisontal antarwarga.

Memang, pilpres ini seharusnya jangan membuat kita saling serang dan benci. Meskipun sudah tahu hasil dan pemenangnya, kemenangan belum kita raih, bahkan saat KPU mengumumkan hasilnya nanti. Kemenangan pasangan calon presiden-wakil presiden barulah awal, belum menghasilkan apa-apa selain siapa presiden dan wakil presiden selanjutnya.

Justru kemenangan kita sebagai bangsa dan negara masih jauh perjalanannya. Kemenangan baru kita raih setelah hasil kerja, janji, visi dan misi, pasangan presiden-wakil presiden terwujud. Selama kita masih terpecah sebagai bangsa, selama itu pula kemenangan belum kita raih bersama. Selama itu pula mimpi kita masih menjadi utopia. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Editorial: Siapa Pemenangnya?

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/07/editorial-siapa-pemenangnya.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Editorial: Siapa Pemenangnya?

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Editorial: Siapa Pemenangnya?

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger