Editorial: Mudah Tersulut

Written By Unknown on Rabu, 25 Juni 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kadang ulah seseorang atau segelintir orang memicu amarah massa. Seperti pembakaran terhadap enam rumah yang terjadi di Desa Mokobang, Kecamatan Modoinding, Kabupaten Minsel.

Konon kabarnya pembakaran ini dipicu oleh tewasnya Romly Tewal (22), Jumat (20/6/2014), yang ditusuk tetangganya sendiri berinisial FH, seorang siswa SMA dan HM. Kematian Romly langsung memicu kemarahan massa yang kemudian membakar rumah sejumlah keluarga. Di antaranya, rumah Keluarga Hutagalung-Mamahit, Hutagalung-Rumondor, Tampanguma-Kumontoi, Keluarga Mamahit, Keluarga Moi Hutagalung dan keluarga Eki Saronsong.

Massa yang simpati terhadap korban kemudian marah dan beramai-ramai membakar empat rumah di Desa Mokobang.Anggota Polsek Modoinding pun langsung mengamankan lokasi kejadian. Polisi menenangkan massa dan menangkap tujuh orang yang diduga terlibat pembakaran.

Kapolsek Modoinding, AKP I Ketut Mantra kepada Tribun Manado menegaskan, peristiwa pembakaran rumah itu bukanlah tawuran antar-warga."Ini adalah pembakaran rumah, bukan tawuran," katanya.

"Massa yang sudah dipengaruhi emosi, diduga berasal dari kerabat dan keluarga korban (Romly) datang merusak, kemudian membakar empat rumah milik tersangka penusukan, kemudian dua rumah lagi," katanya lagi.

Dua peristiwa ini yaitu, penikaman dan pembakaran harusnya tidak boleh terjadi. Pertengkaran apalagi antar tetangga seharusnya tidak berakhir dengan penghilangan nyawa. Imbasnya, peristiwa ini menjadi lebih besar lagi yaitu, pembakaran beberapa rumah di Desa Mokobang.

Kejadian ini akan menimbulkan luka yang lebih besar lagi diantara masyarakat. Dendam antar warga akan memicu letupan-letupan yang setiap saat akan mengganggu keamanan daerah tersebut.

Membuat normal kembali situasi ini tak semudah membalikkan telapak tangan.Dialog antar keluarga, kerabat dan tetangga yang bertikai harus dilakukan secara intensif. Apabila dalam dialog masih ada ganjalan harus benar-benar diselesaikan oleh pihak- pihak yang memediasi.

Siapa pihak-pihak yang memediasi? Tentu tak lain adalah kepolisian dan pemerintah desa serta pihak terkait lainnya. Sekali lagi hal ini tidak mudah. Karena persoalan ini telah menyebabkan masing-masing pihak terluka dan menjadi korban.

Namun, dialog dan mediasi secara intensif solutif pasti akan membuahkan perdamaian. Intinya siapa yang bersalah langsung diproses secara hukum, sehingga masyarakat melihat bahwa hukum dan keadilan ditegakkan. Kemudian yang tidak kalah pentingnya peran tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Tokoh agama dan tokoh masyarakat ini harus ikut memberi penyadaran akan pentingnya hidup bersama secara damai.Mengingatkan lagi bahwa semua agama mengajarkan perdamaian, cinta kasih dan hidup bersama. Jika ini dilakukan secara intensif maka diyakini kondisi masyarakat akan berangsur normal. (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Editorial: Mudah Tersulut

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/06/editorial-mudah-tersulut.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Editorial: Mudah Tersulut

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Editorial: Mudah Tersulut

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger