Delapan Kasus DBD di Manado Berakhir Kematian

Written By Unknown on Jumat, 20 Juni 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Kasus demam berdarah dengue menjadi tanda awas bagi Kota Manado. Data sementara yang tercatat di Dinas Kesehatan Manado, sudah ada delapan kasus yang berakhir kematian.

Menurut Kepala Dinkes Robby Motoh, hingga pertengahan Juni tahun ini sudah tercatat 209 pasien DBD yang berobat di rumah sakit dan puskesmas. Dari jumlah itu, delapan orang di antaranya meninggal.

Jumlah tersebut, kata dia, sama dengan hitungan sepanjang 2013. Tahun itu tercatat 412 kasus DBD. "Kasus (tahun ini) akan sama atau melebihi sampai Desember, kemungkinan akan bertambah kasus yang meninggal dunia," ujar Motoh kepada Tribun Manado.

Adapun untuk malaria, pada 2014 ini sudah tercatat 104 kasus. Adapun malaria pada 2013 tercatat 287 kasus. Kata Motoh, dua penyakit yang bersumber dari nyamuk itu harus dicegah. Ia mengajak masyarakat agar melakukan gerakan "3M plus" yakni menguras, menutup, dan mengubur. Ia mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kebersihan.

Ia menyarankan, bagi warga yang terserang demam lebih dari dua hari segera periksa ke laboratorium DPD di rumah sakit. Jika positif DBD, hari ketiga pasien harus diopname. Jika terlambat dibawa ke rumah sakit, pada hari keempat atau kelima pasien bisa meninggal.

Ia menjamin warga Manado yang menderita DBD dan malaria akan ditanggung melalui Universal Coverage (UC). Pemerintah Kota Manado bekerja sama dengan enam rumah sakit sekunder yang melayani UC. Rumah-rumah sakit tersebut adalah RS Ratumbuysang, Pancaran Kasih, Advent Teling, Siti Maryam, Bhayangkara, Balai Kesehatan Masyarakat di Pakowa. sedangkan rumah sakit ketujuh atau tersier yakni RSUP Prof Kandou Manado.

"Jika belum sembuh di RS sekunder dirujuk ke rumah sakit tersier yakni RSUP Kandou," kata dia.

Adapun pengasapan atau fogging, kata Motoh, dilakukan tidak sembarang, minimal enam bulan sekali atau ketika ada kasus DBD. Beberapa waktu lalu pengasapan dilakukan di Kelurahan Kleak. "Saat ini sudah terjadi dua kasus di DBD diwilayah kita," ujar Lurah Kleak Catotje Wowiling.

Wowiling mengatakan, pengasapan dilakukan selama satu minggu terakhir ini di sejumlah titik di lingkungan warga, terutama di daerah rawan bersarangnya nyamuk. Walaupun telah dilakukan pengasapan, Wowiling mengimbau warga agar tetap waspada.

"Kita juga berencana melakukan penyuluhan bersama Dinkes untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat," imbuhnya.

Ia mengakui pengasapan dilakukan di wilayahnya terakhir pada 2013. "Makanya kita akan melakukan upaya dengan sosialisasi agar antisipasi, tidak hanya dilakukan pada saat ditemukan kasus, tetapi bagaimana langkah pencegahan dapat dilakukan," ujarnya.


Anda sedang membaca artikel tentang

Delapan Kasus DBD di Manado Berakhir Kematian

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/06/delapan-kasus-dbd-di-manado-berakhir.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Delapan Kasus DBD di Manado Berakhir Kematian

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Delapan Kasus DBD di Manado Berakhir Kematian

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger