Mereka Menangisi Bocah Meysi Pangumbagas

Written By Unknown on Senin, 13 Januari 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Ratusan orang mengikuti ibadah pemakaman bocah perempuan berumur enam tahun, Meysi Angelika Talita Pangumbagas di kediaman orangtuanya di Kelurahan Aertembaga 2 Bitung, Minggu (12/1/2014).

Sebagian besar di antara mereka tak kuasa menahan tangis saat jenazah bocah yang dibunuh tersangka Abdul Rifai alias Nyong (17) itu dimakamkan. Selain Meysi, bocah yang juga dibunuh Nyong di kawasan hutan Erpakh Kamis (9/1) lalu adalah Niki Mengko (9). Niki sudah dimakamkan pada Sabtu (11/1).  Selain menangisi kepergian Meysi, para pelayat juga menghibur pasangan suami istri, Meikel Pangumbahas dan Sri Amuda yang kehilangan putri mereka.

Seperti disaksikan Tribun Manado, duduk di bawah naungan tenda besar berbentuk T para pekabung datang dari berbagai kalangan, mulai dari warga sekitar, keluarga serta kerabat. Hadir pula Sekretaris  Kota Bitung  Edison Humiang bersama istri, Camat Aertembaga Sifrit Mandak, para lurah di Kecamatan Aertembaga dan sejumlah anggota DPRD Kota Bitung.

Mereka khusyuk mengikuti ibadah pemakaman yang dipimpin Sekretaris Umum Pucuk Pimpinan KGPM se-Indonesia Gembala Fetrisia Aling MTh.  Keluarga yang berduka merupakan warga jemaat KGPM Solafide Aertembaga.

Suasana berubah riuh oleh tangisan saat memasuki acara ungkapan kasih yang diutarakan Virgin, bibi Meysi. Virgin tak sanggup menahan tangis saat mengungkapkan perasaannya di depan mimbar. Tangisan di bawah tenda duka makin menjadi-jadi ketika orangtua, adik dan sanak saudara Meysi memberikan tanda ungkapan kasih untuk terakhir kalinya di depan peti jenazah Meysi. Tanda ungkapan kasih yang diberikan berupa setangkai bunga berwarna ungu. Puncaknya, saat peti jenazah dibawa keluar rumah kemudian ditutup. Beberapa keluarga dekat korban  sempat jatuh pingsan saat jenazah Meysi hendak dibawa ke pemakaman.

Peti jenazah Meysi yang dibopong LSM Waraney Pu'sar Intana Kota Bitung sempat mampir sebentar di depan kediaman Niky Mengko lalu diusung ke pekuburan keluarga di belakang perumahan Yuka Kelurahan Winenet. Ratusan  pelayat bersama anggota keluarga berjalan kaki menuju pekuburan.Sang ibu, Sri Amunda  tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun. Dia terlihat lemas. Sambil dipegang sang suami dan anggota keluarga lainnya, Sri berusaha tetap kuat menuju ladang pekuburan putrinya.

Seusai pemakaman sempat terjadi sedikit ketegangan di depan rumah salah satu keluarga tersangka Nyong di Kelurahan Winenet 2 Lingkungan 2 Kecamatan Aertembaga. Sejumlah orang yang kembali dari lokasi pemakaman Meysi sontak menuju ke rumah itu dengan alasan hendak melihat Nyong. "Tidak tahu kenapa mereka  berlarian ke rumah  itu," ujar seorang petugas keamanan.  "Kami hanya ingin melihat rumahnya, jadi dari pekuburan kami lewat di depan rumahnya semata-mata untuk melihat saja," ujar seorang perempuan yang mengaku saudara korban. (crz)


Anda sedang membaca artikel tentang

Mereka Menangisi Bocah Meysi Pangumbagas

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/01/mereka-menangisi-bocah-meysi-pangumbagas.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Mereka Menangisi Bocah Meysi Pangumbagas

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Mereka Menangisi Bocah Meysi Pangumbagas

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger