Istri John Paat Sempat Pingsan

Written By Unknown on Minggu, 12 Januari 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Enci tak pernah menyangka ayah dari anak-anaknya ditangkap polisi. Bahkan dia ditangkap dalam kasus kejahatan yang cukup mencengangkan.

John Paat turut ditangkap polisi dalam kasus Jolly Ferri Mumek, pembawa kabur uang milik BNI Manado sebesar Rp 7,7 miliar. Joh Paat diduga turut membantu Jolly dalam menjalankan aksinya itu.

Kini, sang istri, Enci hanya bisa berharap John Paat tidak terlibat dalam kasus kejahatan itu. Guru di sebuah sekolah ini belum bisa menerima kenyataan.

"Semoga suami saya bisa dibebaskan, karena bagaimana lagi, walaupun saya PNS, tapi tahu gaji belum cukup untuk hidup bersama anak-anak, apalagi anak saya ada yang kuliah," kata Enci, Sabtu (11/1/2014) di rumahnya di Pakowa, Manado.

Enci menyebut, sehari-hari John kerja sebagai montir, kadang juga menjadi sopir taksi gelap. Meski pendapatannya tak menentu, namun mampu membantu keluarga.

"Sekarang anak yang tua bilang akan berhenti dari kuliah karena keadaan ayah yang sudah diketahui seluruh Indonesia. Ia malu, saya pasrah, mana-mana jo pingin kerja atau bagaimana," tuturnya lirih.

Menurut Enci, suaminya itu suami yang baik. "Dia tidak pernah memukul saya walaupun ada masalah besar. Ia tak bersalah. Kamis (9/1) malam itu saya sempat pingsan, dan seperti tidak dapat berkata-kata, karena para polisi yang datang menggunakan senjata. Kalau memang suami saya salah pasti sudah lari karena sebelum polisi datang ia sudah tahu. Dia tidak kabur," ungkapnya.

"Sekarang anak saya juga malu, dia menelepon nangis-nangis karena kasihan keterlibatan ayahnya beredar di internet dan koran. Dia kan rajin ke gereja," tambah Enci.

Eri--demikian Jolly Mumek disapa Enci-- masih memiliki hubungan keluarga dengan suaminya. "Ia (Jolly Mumek) saudara jauh suami saya, tapi sudah sekitar 10 tahun tidak ketemu. Pada Minggu (5/1), Eri bersikeras mencari, suami saya saat itu di Remboken tapi suami saya tidak dirumah, ia pun meminta nomor telepon suami saya dan menunggu, saya tak curiga. Ketika suami saya pulang, ia (Jolly Mumek) mengaku memiliki masalah dengan istrinya. Saat kami ke sini (Manado) saya heran Eri ikut, terus terang kami sekeluarga tidak tahu kalau ia membawa uang itu," jelasnya.

Saat itu, lanjutnya, Jolly Mumek bercerita ingin menjual mobilnya dan mau membeli mobil baru. "Suami saya mulai curiga kemudian mengatakan, ehh banya doi dang ini. Eri (Jolly Mumek) hanya diam. Saat di sini Eri (Jolly Mumek) tidak menginap, hanya datang-datang. Sedangkan suami saya tidak pernah keluar berhari- hari, setiap malam ia tidur di sini," jelasnya.

Polisi yang datang, kata Enci, saat menjemput suaminya sudah menggeledah seluruh isi rumahnya. "Polisi sudah bongkar-bongkar semua di sini tapi tidak ada yang kami simpan, suami tidak pernah membawa uang ke sini," ungkapnya.

John bersama istrinya tinggal di sebuah rumah dinas berwarna putih yang sangat sederhana. Pada bagian dalam rumah tembok dicat merah muda, lantai dari semen licin, dan hanya ada kursi plastik di ruang tamunya.

"Suami saya orangnya baik ke semua orang, setiap bertemu atau lewat di depan orang-orang, ia selalu menunduk kepala," kata dia.

Teman dekat Enci bernama Masye menyatakan, keluarga John sudah sejak 2012 tinggal di rumah itu dan tak pernah bermasalah.

Sementara itu, rumah Jolly Mumek di Desa Koka Kabupaten Minahasa, kemarin tampak sunyi. Aknes Lenak dan kedua anaknya tidak ada di rumah. Sebelumnya, keluarga Jolly dibawa ke Mapolda Sulut untuk dimintai keterangan.

Tribun Manado pun mencoba mendatangi kediaman rumah Jolly. Pukul 15.00 Wita, rumahnya terlihat sunyi sepi dan tertutup rapat. Di halaman depan hanya ada sebuah motor Honda Vario berwarna merah DB 3095 AP.

Ketika diketuk pintunya, tak ada seorang pun yang menjawab.  Rumahnya tersebut terlihat bertuliskan Salon Monica.  Tribun Manado pun kemudian mencoba menanyai tetangganya dan menemukan seorang wanita paruh baya yang sedang duduk di sebuah warung yang letaknya sekitar 10 meter dari kediaman Jolly Mumek.

"Tadi malam mereka (Aknes dan kedua anaknya) pulang. Katanya Bapak itu sudah tertangkap," kata Riey Kaunang, wanita paruh baya yang merupakan tetangga Jolly.

Riey sendiri saat diwawancarai mengaku sering melihat rumah Jolly didatangi banyak orang. Dia pun tidak mengenal orang tersebut. Namun, dirinya mendengar bahwa Jolly sedang dicari pihak kepolisian. Riey pun sempat melihat istri dan kedua anaknya dijemput oleh pihak kepolisian pada malam hari saat kasus itu terjadi.

Di mata Riey, Jolly itu pendiam. Dia pun tak pernah terlalu banyak bergaul dengan tetangga lainnya. Maklum saja karena Jolly dan keluarganya tersebut hanya mengontrak rumah itu. "Sudah dua tahun mereka tinggal di situ. Itu rumah milik Berti Luntungan," kata dia.

Sementara itu, Berti Luntungan, pemilik rumah yang ditinggali oleh  Jolly dan keluarganya saat ditemui di kediamannya, tak berada di tempat.

Yang ada hanya ibu dari Berti. "Tadi dia ada di sini tapi sudah keluar entah kemana," kata Ibu dari Berti tersebut.

Rumah Berty yang merupakan Mantri di Puskesmas Koka itu letaknya hanya bersebelahan dengan kediaman yang dikontrak Jolly. Menurut Ibu dari Berti, kontrakan itu akan berakhir pada tanggal 7 Juni 2014.

Dia mengungkapkan bahwa istri Jolly baru pulang bersama dengan kedua anaknya diantar oleh pihak kepolisian. "Jam 12 malam mereka baru tiba. Tadi pagi ibu (istri Jolly) sempat datang ke rumah dan berbincang dengan saya," katanya.

Dikatakannya, istri Jolly pun terlihat terpukul. Dia menangis dan tak menyangka bahwa suaminya melakukan hal tersebut. "Istrinya menangis terus. Dia bilang (istrinya) tak pernah menyangka bahwa suaminya melakukan itu," terangnya.

Dikatakannya, sehari sebelum melakukan kejahatan, sempat melihat keluarga Jolly ramai-rami pesta kembang api. Tanggal 2 Januari pagi, ibu dari Berti sempat melihat mobil Terios Hitam milik Jolly keluar dari rumah. "Sorenya langsung heboh," ungkapnya.

Sebelumnya, Tribun Manado pun sempat mengunjungi kediaman dari Tommy Koraag, Hukum Tua Desa Koka. Saat ditemui, Hukum Tua Desa Koka mengungkapkan bahwa dirinya tidak mengenal dekat Jolly. Pernyataannya pun sama dengan yang disampaikan Riey. Namun demikian, Jolly bersama keluarganya dikenal rajin beribadah. "Setiap ibadah kolom, ibadah kaum bapa dan ibadah Minggu di GMIM Betlehem Koka, mereka hadir. Saya terkejut dan tak menyangka Jolly melakukan itu," terangnya.

Tommy mengungkapkan pasca kejadian, pada malam harinya, rumah Hukum Tua didatangi sejumlah anggota kepolisian. Mereka meminta tolong untuk membantu memanggil istri dan anaknya. "Sebab mereka ada ketuk rumah itu tapi tak ada yang buka. Padahal waktu itu lampu menyala," terangnya.

Tommy pun kemudian menemani dan akhirnya bisa bertemu istri Jolly. Dia berharap kepolisian dapat mengungkap kasus ini. "Karena nama Desa Koka yang terbawa-bawa. Semoga bisa cepat terpecahkan dan polisi bisa menemukan sisa uang yang banyak itu," tandasnya. (alp/kev)


Anda sedang membaca artikel tentang

Istri John Paat Sempat Pingsan

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/01/istri-john-paat-sempat-pingsan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Istri John Paat Sempat Pingsan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Istri John Paat Sempat Pingsan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger