Menjadi Pelsus GMIM Bukan demi Gengsi

Written By Unknown on Minggu, 29 September 2013 | 11.36

TRIBUNMANADO.CO.ID - Komisi Tata Gereja Sinode GMIM Pendeta Joke Mangare berharap seluruh bakal calon yang akan mengikuti pemilihan pelayan khusus (Pelsus) pada 11 Oktober, maupun pelayanan kategorial pada 13 Oktober mendatang termotivasi karena ingin menjadi hamba atau pesuruh Allah untuk melayani jemaat.

"Menjadi pelayan khusus sesungguhnya harus dimotivasi dan termotivasi untuk menjadi hamba, budak dan pesuruh Allah melayani jemaat. Jauhkan motivasi demi gengsi apalagi ingin menguasai, sebab yang diutamakan sebagi pelayan adalah melayani dengan tulus," kata Joke yang juga menjabat sebagai Ketua GMIM Wilayah Airmadidi itu kepada Tribun Manado, kemarin.

Menurutnya, jabatan pelayan khusus merupakan jabatan yang dianugerahkan Tuhan kepada setiap jemaat, dan bukan atas kemauan jemaat itu sendiri. "Pelayan khusus sesungguhnya terpilih karena akan dipakai Tuhan untuk bersaksi dan mengantar jemaat untuk menjawab peluang dan tantangan diera modern. Semoga pelayan khusus terpilih akan dimampukan Tuhan dalam mengemban tugas mulia ini," tegasnya.

Dalam petunjuk pelaksanaan pemilihan dan agenda pemilihan di semua aras tahun 2013-2014, untuk menjadi pelayan khusus memang tidak otomatis. Tapi, ada sejumlah syarat yang mesti dipenuhi bakal calon. Misalnya, usia bakal calon atau sidi jemaat sekurang-kurangnya 25 tahun dan setinggi-tingginya 65 tahun pada saat pemilihan.

Bakal calon juga tidak boleh memiliki keanggotaan ganda, terdaftar dan tinggal tetap dijemaat dan kolom bersangkutan, serta tidak berjudi, mabuk, dan tidak melakukan perzinahan.

Sedangkan untuk pelayanan kategorial, mulai dari komisi anak, remaja, pemuda, wanita/kaum ibu, pria/kaum bapa syaratnya harus memiliki pengalaman pelayanan seperti, menjadi panitia, tim kerja, anggota komisi kerja, pernah menjadi syamas atau penatua di GMIM atau anggota GPI.

Khusus komisi pelayanan pemuda usia minimal 17 tahun dan maksimal 30 tahun, dan belum pernah menikah. Sedangkan untuk kaum ibu dan kaum bapa, calon ketua adalah sidi jemaat dengan usia mulai dari 25 hingga 65 tahun pada saat pemilihan.

Bobby Sambeka, Ketua Pemuda GMIM Jemaat Siloam Tara-tara berharap seluruh sidi jemaat yang akan maju pada pemilihan pelayan khusus dapat melayani dengan kesungguhan hati bagi kemajuan jemaat dan kemuliaan Tuhan.

"Jangan jadikan jabatan pelayan khusus sebagai batu loncatan untuk memuluskan kepentingan politik tertentu maupun pribadi," tandasnya. (war)


Anda sedang membaca artikel tentang

Menjadi Pelsus GMIM Bukan demi Gengsi

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/09/menjadi-pelsus-gmim-bukan-demi-gengsi.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Menjadi Pelsus GMIM Bukan demi Gengsi

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Menjadi Pelsus GMIM Bukan demi Gengsi

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger