Restoran Pun Dilengkapi Musola

Written By Unknown on Selasa, 13 Agustus 2013 | 11.36

Wartawan Tribun Choirul Arifin yang meliput Allianz Junior Football Camp (AJFC) 2013 di markas Bayern Munchen coba menelisik kehidupan religi warga setempat di ujung Ramadan 2013.

TIDAK sulit menemukan masjid di Kota Munich, Jerman. Di sejumlah sudut kota Munchen, berdiri sejumlah masjid yang mampu menampung sampai puluhan atau ratusan jamaah.  Misalnya, Masjid Al Furkan di Thalkrichner Strasse Nomor 35. Masjid lainnya yang bisa dijumpai di Kota Munich adalah, Masjid Al Mohsinin di Karl‑Schmid Strasse 9 dan Masjid Al Ahibah di Gartnerstrasse 39. Kota Munich juga memiliki Islamic Center atau bisa disebut Islamisches Zentrum.

Begitu juga untuk menemukan warga muslim di Munich. Di kota ini banyak bermukim warga imigran dari berbagai negara Timur Tengah, selain sebagian kecil warga Munich yang memeluk Islam. Misalnya, dari Turki, Afghanistan, atau Algeria.  Menurut data, warga muslim di Jerman mencapai tiga juta orang. Mereka didominasi warga keturunan Turki yang diperkirakan mencapai dua juta orang di seluruh Jerman.

Salat Idul Fitri 1 Syawal di kota ini dimulai sekitar pukul 07.00 waktu setempat. Sebagaimana halnya Salat Idul Fitri di Indonesia, di kota ini, selesai menunaikan Salat Idul Fitri, warga saling bersalaman sambil menikmati makanan ringan setelah sebulan penuh menjalani fasten.  Sebagian kemudian mengajak rekan atau sahabat dan kertabat datang ke rumah untuk makan bersama. Ada juga yang membuat janji makan bersama di restoran halal yang banyak tersebar di  Munich.

Satu di antaranya seperti terlihat di Restoran Doner Kebab, yang menyajikan aneka menu Turki di Rosen Gasteig, tak jauh dari Ludwigsbrucke. Usai Salat Idul Fitri, restoran ini langsung dipenuhi warga yang datang untuk memesan makanan sambil berbincang ringan seputar suasana Ramadan yang baru berlalu.

Tempat duduk yang terbatas membuat restoran ini cepat penuh sesak oleh pengunjung. Hussein, warga Malaysia, adalah salah satu tamu yang merayakan Idul Fitri di restoran ini. Dia bersyukur di Munich mudah menemukan menu halal.

"Saya temukan banyak tempat makan halal di sini. Jadi tak susah kalau akan makan. Harganya juga masih cukup murah," tutur Hussein. Satu roti burger ukuran jumbo dengan isi potongan ayam dan sayuran plus satu botol air mineral atau soft drink 600 ml, cukup ditebus dengan harga 5,5 euro atau sekitar Rp 75 ribu.

Pemandangan meriah lainnya bisa dilihat di Restoran Ozdeveli yang berlokasi persis di perempatan jalan kecil Preysing Strasse yang ramai. Sejak pagi pukul 07.30 waktu setempat, restoran yang menyajikan aneka menu Turki dan sisha ini ramai oleh pengunjung.  Sejumlah warga imigran Turki yang kaya atau hidupnya sudah mapan di Jerman, mentraktir kenalannya di restoran ini. Suasana perbincangan hangat terasa sekali di restoran ini.

Restoran satu lantai dengan bangunnan khas mediterania ini terhubung langsung dengan musala kecil, lengkap dengan tempat wudhunya di bagian belakang restoran yang langsung bisa diakses dari Jalan Keller Strasse. Warga yang berniat menunaikan salat lima waktu bisa langsung masuk tanpa harus memutar masuk melalui pintu restoran di Preysing Strasse. Ali adalah salah satu pengunjung Restoran Ozdeveli. Pria berusia sekitar 45 tahun ini mengaku sudah lama jadi orang Jerman. Lebih dari 20 tahun.


Anda sedang membaca artikel tentang

Restoran Pun Dilengkapi Musola

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/08/restoran-pun-dilengkapi-musola.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Restoran Pun Dilengkapi Musola

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Restoran Pun Dilengkapi Musola

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger