TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Manajemen PT Meares Soputan Mining (MSM) dan PT Tambang Tondano Nusajaya (TTN) membantah kabar yang beredar terkait penyebab banjir di kawasan Likupang Timur, Kabupaten Minahasa Utara.
Isu tersebut menyebut bahwa banjir akibat perambahan hutan di kawasan pertambangan PT MSM-TTN. Menurut Presiden Direktur MSM-TTN Terklin Purba saat bersua dengan sejumlah wartawan di Lion Hotel dan Plaza Manado, Jumat (6/2/2015), penyebab banjir di desa sekitar tambang bukan disebabkan oleh jebolnya bendungan (tailing dump). "Saya perlu tegaskan, itu tidak benar," tegasnya.
Ia menjelaskan, Kapasitas bendungan yang dibangun perusahaan bisa menampung 10 hingga 12 juta meter kublik air. "Bendungan itu sudah dirancang untuk kebutuhan selama operasional tambang dan telah mendapat sertifikat dari Komisi Keselamatan Bendungan. Jadi dipastikan aman," katanya.
Terkait banjir itu, ia menyebut, PT MSM-TTN merupakan pihak pertama yang langsung ke lokasi membantu mengevakuasi warga yang rumahnya kena banjir.
"Pas dapat informasi bahwa ada daerah sekitar tambang terkena dampak banjir. Tim kami langsung bergerak membantu evakuasi warga ke tempat yang aman, termasuk memberikan bantuan," imbuhnya.(tos)
Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado terkini.
Anda sedang membaca artikel tentang
Likupang Minut Banjir karena Bendungan Limbah Perusahaan Tambang MSM Jebol?
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2015/02/likupang-minut-banjir-karena-bendungan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Likupang Minut Banjir karena Bendungan Limbah Perusahaan Tambang MSM Jebol?
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Likupang Minut Banjir karena Bendungan Limbah Perusahaan Tambang MSM Jebol?
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar