Laporan wartawan Tribun Manado Arthur Rompis
TRIBUNMANADO.CO.ID, RATAHAN - Di dasar lubang yang gelap itu, matanya sibuk mencari batu yang mengandung emas. Jika terlihat, akan diteliti, kemudian diketuk.
TAK terhitung banyaknya kandungan emas yang tersembunyi di bawah tanah daerah Ratatotok, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra).
Untuk mengambilnya, perlu nyali, kerja keras, kesabaran serta tidak kalah penting keberuntungan.
Namun itulah yang harus dihadapi penambang lokal jika ingin bergelut di dunia tambang yang hanya mengenal hukum rimba.
Wajah Embi berseri-seri ketika dijumpai Tribun Manado di angkot Jurusan Tombatu-Langowan akhir pekan lalu. Dompetnya tebal karena ada uang jutaan rupiah di situ. Uang itu merupakan hasilnya menambang selama seminggu. "Saya cukup beruntung, emas yang didapat lumayan banyak," ujar Embi.
Ia pantas semringah karena keberuntungan tak selalu datang. Pernah, dia tak dapat apa-apa, meski sudah masuk lubang sedalam 40 meter selama hampir sebulan. Di tengah deru mesin mobil angkot, ia bercerita tentang pengalamannya mengais rezeki di bawah tanah, yang disebutnya ibarat "bertaruh nyawa".
Ia mengaku bekerja kepada seorang pemilik lubang asal Ratatotok. Lubang itu hanya selebar 3 meter, tapi dalamnya hingga 30 meter.
"Ada lubang lain yang hanya pas badan," kata dia.
Cara menuruni lubang itu adalah dengan memegang undakan kayu yang terpasang di sisi lubang. Tak mau ribet, hanya dibawanya martil serta betel yang diisikan di tas kecil yang dipanggulnya. "Jika terlalu banyak bawaan akan tak mulus," tuturnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kisah Penambang Emas di Ratatotok Bertaruh Nyawa di Dalam Lubang
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2015/02/kisah-penambang-emas-di-ratatotok.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kisah Penambang Emas di Ratatotok Bertaruh Nyawa di Dalam Lubang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kisah Penambang Emas di Ratatotok Bertaruh Nyawa di Dalam Lubang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar