TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Sejak puluhan tahun silam, kekayaan alam di Sulawesi Utara dikeruk perusahaan-perusahaan berkelas multinasional dan nasional dalam bingkai kontrak karya.
Sedikitnya ada enam perusahaan dan beberapa di antaranya masih aktif beroperasi. Royalti dan dana CSR memang mengalir, namun anggota DPRD Sulut tetap mempertanyakan apakah manfaat kehadiran perusahaan tambang ini sebanding dengan dampak yang ditimbulkan. Apalagi luasan areal tambang sangatlah luas hingga lintas kabupaten.
Direktur Utama PT Meares Soputan Mining dan PT Tambang Tondano Nusajaya, Terkelin Purba, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi III DPRD Sulut, Selasa (27/1) di Gedung Deprov Sulut menjelaskan, bahwa luas area yang disepakati dalam kontrak karya awal pada tahun 1986 adalah 720 ribu hektare, mencakup wilayah Minahasa Utara, hingga Belang, Minahasa Tenggara.
Tak hanya PT MSM dan PT TTN, berdasarkan penjelasan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Sulut, Marly Gumalag, izin kontrak karya juga diberikan oleh pemerintah kepada lima perusahaan tambang lainnya, yang masing-masing tentu memiliki areal pertambangan yang luas.
Bahkan wilayah Kepulauan pun tak luput dari keinginan perusahaan tambang untuk mencari keuntungan dari mengelola logam mulia yang terkandung di dalam tanah.
Enam kontrak karya itu masing-masing kepada PT Newmont Minahasa Raya (NMR) di Mitra dan Boltim, yang saat ini tidak lagi beroperasi, pasca ditutup satu dekade lalu.
Kemudian PT MSM dan PT TTN di wilayah Kabupaten Minahasa Utara dan Kota Bitung, selanjutnya PT J Resources yang beroperasi di Wilayah Boltim, Bolsel dan Bolmong, lalu PT Gorontalo Sejahtera Mining (GSM) yang beroperasi di Bolmut dan terakhir PT Tambang Mas Sangihe yang beroperasi di Kepulauan Sangihe dan Talaud.
Anda sedang membaca artikel tentang
Dulu Tambang Ini Ditolak, Kini Produksi Hingga Berjuta Ton
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2015/01/dulu-tambang-ini-ditolak-kini-produksi.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dulu Tambang Ini Ditolak, Kini Produksi Hingga Berjuta Ton
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Dulu Tambang Ini Ditolak, Kini Produksi Hingga Berjuta Ton
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar