Laporan Wartawan Tribun Manado, Finneke Wolajan
TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO - Bukan pasar Langowan namanya kalau tidak menjual daging-daging ekstrim. Daging ular, tikus, kucing, anjing, kelelawar dan beberapa jenis hewan lainnya, mudah saja ditemukan di pasar ini. H - 2 jelang perayaan Natal dan Tahun Baru, pasar ini mulai ramai dengan penjual maupun pembeli.
Pantauan Tribun Manado, para penjual daging ekstrim mulai berderetan, menempati tempat paling strategis. Itu bagi mereka yang hanya jualan saat hari - hari raya. Berbeda dengan para pedagang tetap yang memang telah menempaki lapak.
Ada yang hanya duduk santai dan melayani pertanyaan para pembeli dari kursi, ada pula yang sibuk melayani pembeli yang bahkan lebih dari dua. Sehingga terlihat kerepotan. Jika mahir menawar, harga terbaik pasti diberikan.
Beberapa warga, tampak mantap menawar daging - daging ektrim tersebut. Tanpa merasa geli atau pun jijik melihatnya. Berbeda dengan warga yang tak sengaja lewat di lokasi tersebut. Sembari terus berjalan, mereka memberikan tatapan dengan dahi mengerut. Serta enggan untuk mampir sebentar.
Menurut Yance, salah seorang penjual, ia telah mempersiapkan daging tiga kali lipat dari biasanya. Karena perayaan Natal dan Tahun Baru permintaan naik. Ia pun mengaku memasok daging - daging tersebut dari Makasar dan Palu.
"Saya siapkan lebih, dan didatangkan dari luar Sulut. Soal pemasok, saya memang telah memiliki pemasok tetap di sana," ujar kakek yang mengaku telah bertahun - tahun jualan daging ekstrim.
Ia sendiri mengaku tak lagi menjual Yaki, karena telah dilarang. Ia tak mau ambil risiko dan turut prihatin dengan spesies yang terancam punah tersebut. "Saya tak lagi jualan Yaki, karena sudah dilarang," tuturnya.
Para penjual di Pasar Langowan umumnya mengaku permintaan jelang Natal dan Tahun Baru memang lebih dari biasanya. Mereka pun tak mau melewatkan kesempatan tersebut.
Herni, salah seorang pembeli mengaku, tiap tahun memang selalu menyiapkan panganan daging ekstrim. Hal itu kata dia, menjadi daya tarik keluarga - keluarganya dari luar Langowan.
"Kalau ada keluarga dari luar datang, mereka carinya daging ular, kelelawar, kucing, anjiang. Kata mereka, itu yang dicari - cari jika ke rumah saya. Kalau lain kan banyak ditemui di tempat lain," ujarnya.
Herni hanya sati di antara banyak warga yang doyan daging ekstrim. Namun banyak pula warga yang enggan mengonsumsinya. Ruth misalnya, ia mengaku geli memakan daging - daging hewan selain babi dan ayam. Kambing dan sapi sekalipun ia enggan, apalagi dengan yang namanya ular, tikus dan lainnya. "Saya tidak doyan, geli memakannya," ucapnya singkat.
Ikuti terus perkembangan terbaru di www.tribunmanado.co.id yang selalu menghadirkan berita-berita Manado terkini.
Anda sedang membaca artikel tentang
Daging Ekstrim Tersedia di Pasar Langowan! Daging Yaki Menghilang
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/12/daging-ekstrim-tersedia-di-pasar.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Daging Ekstrim Tersedia di Pasar Langowan! Daging Yaki Menghilang
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Daging Ekstrim Tersedia di Pasar Langowan! Daging Yaki Menghilang
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar