TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Rupiah tak memperlihatkan variasi gerak. Di pasar spot, Kamis (2/10/2014) pasangan USD/IDR naik 0,13 persen ke 12.150.
Sedangkan berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia dolar AS melemah tipis 0,43 persen menjadi Rp 12.136.
Faisyal, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures mengatakan, pergerakan nilai rupiah karena dominasi faktor politik dalam negeri.
Terpilihnya Ketua DPR dari Koalisi Merah Putih mendapat respons negatif pelaku pasar. Muncul kekhawatiran tidak adanya sinergi antara pemerintah dengan parlemen dalam lima tahun mendatang.
"Ketidakpastian politik ini mendorong aksi jual oleh asing di bursa saham lokal pada Kamis (2/10/2014)," jelas Faisyal.
David Sumual, Ekonom Bank Central Asia (BCA), mengatakan, rupiah lebih banyak dipengaruhi faktor global.
Menurut dia, dolar AS perkasa setelah data non farm payroll AS September lebih tinggi 213.000 dibandingkan bulan sebelumnya.
Selain itu, David menunggu, angka pengangguran dan permintaan pabrik AS. Jika data-data tersebut tercatat bagus, maka dollar AS akan menguat dan sebaliknya. David memproyeksikan, pasangan USD/IDR hari ini bergerak di Rp 12.100- Rp 12.160. Dan Faisyal di Rp 12.000-Rp 12.500.
Bursa Saham di Asia Loyo
Bursa Asia kembali melemah. Ini tercermin dalam indeks MSCI Asia Pacific turun satu persen ke 138,47 pada pukul 15.20 waktu Tokyo, Jepang.
Mayoritas bursa saham di Asia loyo. Indeks Nikkei turun 2,61 persen ke 15.661,99, Hang Seng turun 1,28 persen ke 22.932,98 dan indeks Kospi turun 0,77 persen ke 1.976,16. Sedangkan indeks Shanghai naik 0,26 persen ke 2.363,87.
Krishna D Setiawan, Analis Lautandhana Securindo, mengatakan, pergerakan bursa Asia mengikuti saham Amerika dan Eropa yang menurun.
Lanjar Nafi Taulat, Analis Reliance Securities, mengatakan, penurunan ini akibat demo masyarakat Hong Kong yang menuntut demokrasi atas pemilihan walikota pemerintah.
Tak hanya itu, tingkat investasi asing di Jepang yang melemah ikut mempengaruhi indeks Asia. "Saat ini di Jepang banyak net sell hampir 6 kali lipat," terang Lanjar.
Hal tersebut karena investor asing mulai beralih pada bursa Amerika yang saat ini menguat. Pemangkasan ekspor minyak di Arab Saudi turun mempengaruhi bursa Asia, karena bisa mengerek harga minyak mentah.
Krishna bilang, saat ini Bursa Asia sedang dikelilingi sentimen negatif. "Karena memang belum ada tanda rebound," jelas dia. Lanjar memperkirakan, bursa Asia masih bisa naik.
Pergerakan Rupiah Terpengaruh PolitikAnda sedang membaca artikel tentang
Pergerakan Rupiah Terpengaruh Politik
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/10/pergerakan-rupiah-terpengaruh-politik.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pergerakan Rupiah Terpengaruh Politik
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pergerakan Rupiah Terpengaruh Politik
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar