Menolak Beri Uang, Pria Wenang Ini Ditikam Preman

Written By Unknown on Jumat, 10 Oktober 2014 | 11.36

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Tanpa sandal Nasrun Datu (28), warga Kelurahan Wenang Utara Kecamatan Wenang, tertatih-tatih ke Polresta Manado, Kamis (9/10/2014). Rupanya, ada satu luka tikaman yang bersarang di pinggang kirinya.

Sambil menahan sakit, pedagang ponsel bekas ini mengaku dirinya ditikam preman bernama Pep saat sedang menjaga dagangannya di kawasan Pasar 45, yang hanya berjarak sekitar 50 meter dari Polresta Manado, sekitar pukul 18.35 Wita.

"Dia (Pep) datang minta doi, saya bilang belum ada doi, belum ada barang laku. Dia marah sambil mengacungkan pisau," tutur korban sambil menahan sakit. Tangannya tampak menekan luka tikaman dengan kain.

Lanjut dia, awalnya dirinya menyangka pelaku yang setiap hari memajak setiap pedagang di sekitar lokasi hanya menakut-nakuti. Tapi tanpa ia sadari, Pep yang sudah mendekat langsung menusukkan pisau ke pinggangnya. "Saya langsung lari ke sini setelah dia tikam," tambahnya.

Nasrun pun langsung dilarikan ke Rumah Sakit Bhayangkara dengan menggunakan mobil patroli Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), karena lukanya sering memuncratkan darah segar.

"Kami utamakan keselamatannya (korban) dulu," ujar seorang anggota SPKT yang enggan disebut namanya.

Bukan hanya Nasrun korban ulah preman. Karim Mahmud, pedagang sayur keliling, juga menjadi bulan-bulanan RB alias Bawengan, preman yang dikenal sering memalak pedagang di kawasan Malalayang. Pria 49 tahun warga Kelurahan Malalayang Satu Lingkungan IX, Kecamatan Malalayang, ini terpaksa mendapatkan dua jahitan di wajahnya.
Mahmud menceritakan, penganiayaan itu terjadi saat dia baru akan keluar dengan sepeda motornya untuk membeli sayur di pasar sekitar pukul 02.00. Sayur akan ia jual kembali dengan berkeliling dengan sepeda motornya.

Saat berada di jalan depan tempat kosnya, dia bertemu dengan Bawengan. Ia melihat pria itu mabuk. Tanpa alasan yang jelas Bawengan langsung melayangkan tinju berulang kali ke wajah Mahmud. "Saya tidak tahu tiba-tiba dia langsung pukul," ungkapnya.

Pukulan bertubi-tubi mengakibatkan Mahmud terjatuh. Meski sudah jatuh, pelaku masih tetap menganiaya dengan menendang ke perut serta tubuh Mahmud. Korban yang sudah terkapar tak bergerak lalu ditinggal pergi.

Mahmud akhirnya ditolong istrinya dan beberapa warga lainnya. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit. Seusai mendapat perawatan, ia lalu mendatangi Polresta Manado untuk melaporkan penganiayaan yang dialaminya sekitar pukul 11.00 wita.

Beberapa warga yang enggan menyebut namanya mengaku mengenal Bawengan yang selalu memalak sejumlah pedagang di wilayah Malalayang. Bahkan orang yang saling berpapasan dengannya juga sering dipalak. Warga menduga pria itu berani memalak warga karena punya kakak seorang polisi yang bertugas di Bolmong Utara.
"Kalo nda kase doi pa dia, dia mo pukul. Apalagi kalo so mabo," ujar seorang warga.

Kapolresta Manado Komisaris Besar Sunarto melalui Kasubag Humas Ajun Komisaris Johny Kolondam mengatakan, pelaku sudah dijemput seusai korban melapor. Dia berjanji proses hukum terhadap pelaku akan berjalan meski kakaknya seorang perwira polisi. "Tetap kami proses sesuai dengan hukum yang berlaku," kata dia.(fer)


Anda sedang membaca artikel tentang

Menolak Beri Uang, Pria Wenang Ini Ditikam Preman

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/10/menolak-beri-uang-pria-wenang-ini.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Menolak Beri Uang, Pria Wenang Ini Ditikam Preman

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Menolak Beri Uang, Pria Wenang Ini Ditikam Preman

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger