Hati-hati Penipuan Perbankan

Written By Unknown on Sabtu, 11 Oktober 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID - Harian ini memuat 'berita besar,'  pada halaman etalase utamanya edisi Jumat (10/10/2014). Polda Sulut mengungkap kejahatan perbankan yang menjadikan pensiunan guru dan TNI sebagai korbannya.

Sebagaimana berita berjudul "Polda Tangkap Sindikat Pembobol BRI," polisi mengamankan delapan tersangka sindikat  penipuan perbankan. Para tersangka ini, GM alias Glorya, YR alias Yosephin, DS alias Dora, RN alias Ratna, DP alias Djoko, YR alias Runtu, JL alias Juul dan AK alias Kaseger.

Jaringan ini beraksi di Manado dan Makassar. Aksi enam perempuan dan dua lelaki ini terungkap 22 September 2014 lalu. Kapolda Sulut Brigjen Jimmy Palmer Sinaga dalam keterangan pers menjelaskan, komplotan ini melakukan penipuan dengan modus memanfaatkan identitas pensiunan berupa buku pensiun, KTP para korban.

Identitas para korban yang sebelumnya meminjam uang kepada pelaku dijadikan 'senjata' memperdaya pihak bank dengan cara memindai dan memalsukan dokumen pengajuan pinjaman kredit pensiunan di bank. Luar biasa! "Kasus ini baru pertama kali terjadi di Sulut," jelas Sinaga.

Polisi mengamankan barang bukti antara lain mesik ketik, puluhan stempel (cap), arsip pengajuan, ijazah, Kartu Keluarga palsu, KTP palsu, salinan pindaian buku tabungan dan lain-lain. Para pensiunan menjadi sasaran empuk sindikat ini.

Para korban ditawari pinjaman dengan jaminan buku tabungan dan KTP. Setelah mendapat pinjaman, buku tabungan dan KTP itulah pelaku mengajukan permohonan pinjaman dengan cara membuat dokumen palsu.  Setidaknya, sudah tiga berkas pengajuan yang dicairkan BRI Manado dengan kerugian ratusan juta rupiah.

Terbongkarnya sindikat penipuan perbankan ini menjadi pintu masuk bagi aparat penegak hukum untuk mengungkap kasus 'berkategori pidana khusus' lainnya. Sebab bukan tidak mungkin ada aksi serupa sindikat/perorangan lain dalam modus berbeda dan  nilai kerugian berbeda pula.

Lalu, tanpa mengesampingkan asas praduga tak bersalah, bukan tidak mungkin ada oknum-oknum di lingkungan internal bank yang turut andil. Sudah lazim, sebuah tindak kriminal tak luput dari keterlibatan oknum-oknum 'orang dalam' yang mencari keuntungan.

Inisiatif Kapolda mengundang perbankan di Sulut dan pelaku usaha jasa keuangan lainnya patut didukung guna memaksimalkan penyelidikan penyidikan. Tak menutup kemungkinan aksi ini terjadi bukan hanya pada BRI saja.

Terbongkarnya kasus penipuan ini menjadi lampu kuning bagi kalangan perbankan di Sulut agar lebih berhati-hati dalam proses pemberian kredit demi terciptanya likuiditas bank itu sendiri. Terjadinya fraud (kejahatan perbankan-lembaga keuangan) tak lepas dari kurangnya prinsip kehati- hatian, tidak rapihnya prosedur dan administrasi bank.

Bagi kita, kasus ini menjadi peringatan agar lebih hati-hati menyikapi tawaran pinjaman, bantuan atau fasilitas jasa keuangan (finansial) beriming-iming kemudahan. Jangan mudah percaya dan lebih awas menerima penawaran. Apalagi sampai meminta anda memberikan KTP, buku tabungan atau identitas lain.

Tak ada salahnya kita berinisiatif pro aktif mencari informasi kepada pihak-pihak yang berotoritas seperti perbankan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) maupun orang-orang yang kita anggap kredibel. Memang, kadang kebutuhan hidup mendesak menurunkan kadar kehati-hatian kita kala menghadapi tawaran menggiurkan beriming-iming kemudahan, bunga ringan, proses cepat dan tipu daya lainnya. Waspadalah! (*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Hati-hati Penipuan Perbankan

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/10/hati-hati-penipuan-perbankan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Hati-hati Penipuan Perbankan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Hati-hati Penipuan Perbankan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger