Tajuk Tamu : Rakyat Sudah Memilih

Written By Unknown on Jumat, 11 Juli 2014 | 11.35

Marwan Mas
* Guru Besar Ilmu Hukum Universitas 45 Makassar

TRIBUNMANADO.CO.ID - Secara umum pemilihan calon presiden-wakil presiden terlaksana dengan baik. Artinya, rakyat sudah memilih di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 9 Juli 2014 yang tentu saja diharapkan sesuai dengan hati nuraninya tentang siapa sosok pemimpin nasional yang paling dipercaya akan memenuhi janji politiknya. Pilihan rakyat harus dihargai sebagai bagian dari terima kasih negara. Caranya dengan menjaga hasil pilihan rakyat agar tidak dicederai oleh "birahi kekuasaan" dengan kecurangan, manipulasi, dan intimidasi. Siapapun pasangan calon presiden-wakil presiden yang terpilih, tentulah sosok yang dianggap kredibel untuk melakukan perubahan dari segala aspek untuk kebaikan bangsa dan negara.

Pilpres kali ini mesti menghasilkan sosok presiden yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Bukan hanya baik dari aspek rekam jejak, tetapi juga baik dalam hal proses pemilihan alias tidak diraih karena kecurangan. Hanya dengan proses yang jujur, adil, dan bermartabat diyakini akan menghasilkan pemimpin nasional yang mengabdi untuk rakyat.

Harapan ini bukan tanpa makna, sebab kedua pasangan calon sudah memaparkan tentang apa yang akan dikerjakan saat terpilih. Negeri ini butuh presiden yang membangkitkan semangat perubahan. Negeri ini harus diselamatkan dari ancaman korupsi yang akan membangkrutkan, ancaman kemiskinan, dan sekadar bagi-bagi kekuasaan yang kadang hanya menyusahkan rakyat. Pilihan rakyat akan menentukan nasib ke depan. Pilihan rakyat kemarin tentulah dilakukan secara rasional dan bukan asal pilih.

Quick count

Berdasarkan hasil hitung cepat atau quick count (QC) pilpres terbelah menjadi dua kubu. Kubu pertama dilakukan oleh empat lembaga survei yang memenangkan calon nomor urut satu, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa yang disiarkan langsung TVOne dan RCTI. Keempat lembaga survei dimaksud adalah Lembaga Survei Nasional (LSN), JSI, Puskaptis, dan IRC dengan keunggulan antara 0,58 persen sampai 4,10 persen.

Kubu kedua juga begitu, hasil QC oleh delapan lembaga survei dan institusi yang disiarkan langsung Metro TV, SCTV, dan Indosiar yaitu LSI (Lembaga Survei Indonesia), SMRS (Saiful Mujani Research and Consulting), CSIS, CYRUS, Indikator Politik (IP), CN, Litbang Kompas, dan RRI. Hasill hitung cepat kedelapan lembaga survei itu memenangkan Jokowi-JK dengan keunggulan antara 3,80 persen sampai 6,72 persen.  

Data di atas dianalisis berdasarkan hasil QC tanggal 9 Juli 2014 setelah pencoblosan yang disiarkan langsung oleh berbagai televisi nasional. Adanya perbedaan hasil hitung cepat dari dua kubu capres ini, sepertinya menjadi fenomena baru dalam demokrasi Indonesia. Sebab hampir setiap hasil pelaksanaan demokrasi, baik pemilu legislatif maupun pemilu kepala daerah dan capres sebelumnya, umumnya hasil QC oleh lembaga survei seragam menunjuk siapa pemenang sementara.

Setidaknya bisa menimbulkan persepsi keliru bagi publik setelah kedua kubu saling mengklaim kemenangan, meskipun barulah hitungan sementara. Kita berharap agar para tim sukses memberikan pernyataan yang tidak memprovokasi atas adanya perbedaan hasil QC. Sebab pada akhirnya hitungan yang betul adalah hasil penghitungan manual (real count) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Sebagaimana diketahui bahwa QC merupakan kerja ilmiah dengan menggunakan metode ilmiah yang dapat dipercaya kredibilitasnya. Sepanjang teknik penentuan dan pengambilan sampel, jumlah sampel, keterwakilan area populasi, integritas pengumpul dan pengolah data, serta tidak punya tendensi, maka hasil QC dapat dipercaya dan dipertanggungjawabkan.

Dalam kajian akademik, ada tiga makna yang ingin disampaikan dari QC. Pertama, memberikan prediksi awal atau gambaran tentang siapa pemenang pemilu. Tetapi kepastian pemenangnya harus tetap menunggu hasil penghitungan suara KPU. Kedua, setidaknya diharapkan dapat menenangkan rakyat dari kegelisahan menanti hasil perhitungan suara, yang boleh jadi akan saling tuding soal kecurangan.

Ketiga, sebagai konfirmasi dan alat kontrol bagi penyelenggara agar tidak terjadi penyelewenangan suara rakyat dengan cara menghilangkan atau menambah suara calon tertentu. Hasil QC merupakan alat kontrol bagi penghitungan manual KPU, sehingga publik bisa percaya bahwa pemenang memang atas pilihan mayoritas rakyat. Mengacu pada hasil QC pilkada selama ini, hampir semuanya betul meski tidak persis sama dengan margin error (garis merah) antara 2-3 persen, penentuan pemenang sudah bisa diperkirakan.

Awas provokasi

Menyimak hasil QC dari berbagai lembaga survei dengan hasil yang berbeda, tentu akan membuat publik bingung. Lembaga survei mana yang patut dipercaya kinerjanya, apakah para lembaga survei itu bekerja hanya sekadar memuaskan siapa yang membayarnya. Pada akhirnya nanti akan ketahuan, siapa lembaga survei abal-abal dan siapa yang memang dipercaya dan kredibel setelah ada hasil penetapan suara dari KPU.

Hasil QC sebagai kerja ilmiah yang sebetulnya memberi prediksi awal tentang siapa yang menang, tetapi karena ada dua hasil yang berbeda sehingga perlu disikapi secara bijak. Apalagi kedua capres sudah mengumumkan kemenangan mereka berdasarkan hasil QC masing-masing yang mendukungnya. Kondisi ini bisa menimbulkan gesekan di tingkat akar rumput, sehingga harus mewaspadai provokasi oleh tokoh-tokoh pendukung capres. Lebih dari itu, hasil berbeda dari dua kubu lembaga survei atau institusi yang melakukan QC, juga harus dimaknai sebagai alat ukur sementara. Jangan sampai menimbulkan salah persepsi di tengah masyarakat yang memicu konflik. Keamanan hasil pilpres dan suara rakyat harus dijaga, karena rakytlah yang memiliki kedaulatan untuk memilih presiden.

Kecurangan dalam bentuk apapun dan lewat cara apapun terhadap pilihan mayoritas rakyat, harus dihindari. Kecurangan dan intimidasi untuk memenangkan salah satu calon merupakan bentuk kebiadaban yang menodai demokrasi. Ini yang harus diperangi, sebab kemenangan secara culas akan ditolak rakyat dan mendelegitimasi hasil pilpres.


Anda sedang membaca artikel tentang

Tajuk Tamu : Rakyat Sudah Memilih

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/07/tajuk-tamu-rakyat-sudah-memilih.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Tajuk Tamu : Rakyat Sudah Memilih

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Tajuk Tamu : Rakyat Sudah Memilih

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger