Sibuk Liput Piala Dunia 2014, tak Berarti Lupa Nyoblos

Written By Unknown on Selasa, 08 Juli 2014 | 11.35

Laporan Wartawan Tribunnews.com, dari Brasil, Yudie Thirziano

TRIBUNMANADO.CO.ID, BRASIL - Sibuk meliput Piala Dunia 2014, tak berarti saya lupa menyalurkan aspirasi untuk memilih Presiden dan wakil Presiden Indonesia.

Untuk pertama kalinya, saya merasakan pengalaman mencoblos calon pemimpin tanah air, dengan lokasi jauh di negeri orang: di Brasilia, ibu kota Brasil.

Pemilu di negeri sepak bola ini sudah digelar pada Minggu (6/7) waktu setempat. Pencoblosan dilakukan di tempat pemungutan suara (TPS) satu-satunya di sana yakni di TPS 01 di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Brasilia dengan alamat di SES Av. Das Nacoes Q 805 Lote 20 Brasilia.

Wujud TPS tak jauh berbeda dengan di Indonesia. Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara Luar Negeri (KPPS-LN) Brasilia sudah menyiapkan ruang pertemuan di lantai dasar. Bilik suara ditempatkan di ujung ruangan dekat panggung. Sementara kotak suara berada di depan panggung.

Di belakang panggung sudah terpasang layar, yang selama Piala Dunia 2014 digunakan untuk nonton bareng staf kedutaan dan WNI yang ada di Brasilia.

Sehari sebelum pemungutan suara, KPPS-LN Brasilia sibuk menyiapkan hal-hal teknis. Daftar Pemilih Tetap (DPT) sudah terpampang jalan masuk menuju ruang pertemuan. Setelah itu meja pendaftaran ditempatkan di depannya. Sekitar dua puluh kursi disediakan menghadap layar nobar.

Persiapan lain-lain sudah dilakukan sejak pileg lalu. Petugas KPPS-LN Brasilia hampir seluruhnya adalah staf dan pegawai KBRI. Saat pencoblosan, petugas KPPS LN Brasilia kompak berkemeja batik. .

Ketua Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) M Rizki Safary mengungkapkan bahwa pemilu di luar negeri diperbolehkan pada 4 Juli hingga 6 Juli. Nah, pilihan untuk Brasilia sengaja ditentukan pada 6 Juli 2014.

Kenapa? Rizki mengatakan pertimbangan menentukan tanggal pemungutan suara adalah karena hari Minggu. "Selain itu karena tak ada pertandingan di hari ini," kata Rizki yang juga Minister Counsellor Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brasilia.

Warga Indonesia yang menetap di Brasilia, seperti layaknya orang-orang Brasil yang gila bola. Mereka aktif berburu tiket dan hadir di stadion. Seperti diketahui, pada Sabtu (5/7) di Stadion Nasional Mane Garrincha, Brasilia digelar pertandingan Argentina vs Belgia. Sejumlah staf Kedutaan ikut hadir di stadion.

Selain warga yang terdaftar di KPPS-LN, terdapat warga Indonesia yang datang untuk menonton Piala Dunia 2014 di berbagai kota di Brasil.

Namun sebagian besar tak mengurus soal keperluan menggunakan hak pilih dalam pemilu presiden dan wapres. Informasi yang diterima KBRI Brasilia terdapat 128 warga yang tengah berada di Brasil sepanjang Piala Dunia.

"Mereka ingin gunakan hak politik. Namun secara teknis harus terdaftar," kata Rizki.

Persoalannya adalah pendaftaran untuk memilih di luar negeri termasuk Brasil, harus dilakukan jauh hari. Jatah surat suara di Brasil terbatas, sehingga para pemilih terkendala secara teknis.

Mereka lebih dahulu harus terdaftar di DPT atau DPT tambahan atau DPT khusus maupun DPT khusus tambahan luar negeri. Sayangnya 128 warga itu tak mengurus hal teknis untuk memilih.

"Kami tak mempersulit, tapi persyaratannya seperti itu. Sehingga sebagian besar tak bisa gunakan hak pilihnya," kata Rizki.

Jumlah turis Piala Dunia 2014 Brasil itu bisa lebih banyak dari jumlah yang dilaporkan ke KBRI. Sebab masih ada individu-individu yang berangkat tanpa lebih dahulu memberitahu ke KBRI.

Duta Besar RI Sudaryomo Hartosudarmo mengungkapkan harapan publik yang tinggi atas dua kandidat yang bersaing. Menurutnya pemilih sudah mendapat banyak informasi dari media massa maupun media sosial.

"Sehingga pemilih di sini sudah tahu persis siapa yang akan dipilih. Harapannya siapapun yang terpilih nanti mereka bisa aspiratif terhadap kebutuhan masyarakat," kata Sudaryomo.

Jumlah warga yang mempunyai hak pilih di Brasil mencapai 317 orang. Sebagian besar menggunakan hak pilih lewat mekanisme pengiriman via pos. Sedangkan yang terdaftar mencoblos di TPS sebanyak 44 orang. "Pada pemilu legislatif lalu partisipasi pemilih mencapai 61 persen," kata Rizki.

Pengiriman via pos dimungkinkan bagi pemilih di luar negeri. Sesuai ketentuan, batas waktu yang agar surat suara bisa dikirim ke Jakarta adalah 14 Juli 2014. Dengan berbagai sosialisasi, Rizki berharap partisipasi pemilih lebih tinggi pada Pilpres. "Selain sebarkan ke media elektronik, kami juga sebarkan di situs KBRI, mengirim panggilan maupun mendatangi langsung," kata Rizki.


Anda sedang membaca artikel tentang

Sibuk Liput Piala Dunia 2014, tak Berarti Lupa Nyoblos

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/07/sibuk-liput-piala-dunia-2014-tak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Sibuk Liput Piala Dunia 2014, tak Berarti Lupa Nyoblos

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Sibuk Liput Piala Dunia 2014, tak Berarti Lupa Nyoblos

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger