TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Puluhan pekerja pers bersama akademisi di Sulawesi Utara sepakat membentuk Relawan Gerakan Indonesia Damai.
Taufik Tumbelaka, satu di antara penggagas gerakan moral ini, mengatakan, perbedaan dengan sukarelawan lain, gerakan ini tidak memihak kepada kedua pasangan calon pada pilpres Juli mendatang. Gerakan ini menghendaki siapapun yang terpilih harus membawa Indonesia damai.
"Kami setuju Indonesia Bangkit (jargon Prabowo-Hatta), kami setuju Indonesia Hebat (jargon Jokowi-JK), tapi yang terpenting harus sepakat Indonesia damai," katanya kepada sejumlah wartawan di Kantor Gubernur Sulut, Selasa (17/6/2014).
Gerakan ini sudah didukung kurang lebih 56 wartawan media cetak elektronik di Sulut, kemudian sejumlah akedemisi yang memang tertarik untuk bergabung. Rencana pendeklarasian akan dilakukan pada Jumat (20/6/2014). Deklarasi akan diisi dengan orasi kampanye Indonesia damai, kemudian penandatangan aksi dukungan.
Budi Harold Rarumangkay, wartawan senior Sulut, turut menggagas gerakan ini. Ia menyaksikan fenomena saling hujat antartim sukses, kemudian kampanye hitam yang dilakukan segelintir oknum.
"Seharusnya tim sukses menyampaikan hal-hal yang mendidik, seperti program bagaimana menyejahterakan rakyat, bukannya saling hujat. Ini sangat tidak baik bagi perkembangan demokrasi dan berpolitik ke depan," katanya.
"Untuk itulah, kami serukan agar para tim sukses melihat masalah ini sebagai sesuatu yang patut diseriusi. Apapun hasilnya nanti, yang pasti, baik Prabowo maupun Jokowi, adalah asset bangsa," katanya.
Deklrasi ini sebelumnya sudah disosialisasikan lewat tayangan Kompas TV.
Anda sedang membaca artikel tentang
Pers-Akademisi Serukan tak Memihak Kubu Capres
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/06/pers-akademisi-serukan-tak-memihak-kubu.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pers-Akademisi Serukan tak Memihak Kubu Capres
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Pers-Akademisi Serukan tak Memihak Kubu Capres
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar