Editorial: Ragam Wajah Kepalsuan

Written By Unknown on Jumat, 27 Juni 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID - Jelang Pemilu Presiden 2014 ini ramai bertebaran informasi palsu. Teranyar yang heboh di dunia maya adalah "survei Gallup" yang menyebut kemenangan satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. Survei ini bahkan disebut oleh tim sukses pihak yang 'diuntungkan' sengaja dibeber untuk memengaruhi sikap pemilih.

Kepalsuan memang selalu disengaja. Banyak kaum perempuan dan lelaki di Korea Selatan sengaja memalsukan bentuk asli wajah mereka dengan operasi plastik. Wajah yang dalam persepsi publik masuk kategori jelek berubah menjadi wajah yang dipersepsikan cantik atau ganteng. Mereka yang melakukannya tak ingin publik menolak wajah aslinya.

Memang, menolak keaslian selalu dilakukan dengan kepalsuan atau kepura-puraan. Mereka yang memalsukan diri terjebak dalam persepsi publik sehingga dengan tega menolak keaslian realitas dirinya sendiri. Mungkin ini pula yang terjadi pada tim sukses kandidat presiden, mereka menolak realitas.

Kamis (26/6/2014) kemarin Tribun Manado mengangkat berita surat palsu yang dibuat seorang mahasiswi Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado. Surat itu berisi rincian biaya kuliah kerja nyata (KKN) yang jumlahnya hampir Rp 6 juta. Surat yang dibubuhi tandatangan Pembantu Dekan I Fakultas Hukum Unsrat tersebut bahkan menyebar di dunia maya dan menghebohkan mahasiswa lainnya, termasuk pemimpin fakultas dan kampus. Pihak fakultas pun menyebut bahwa sebenarnya biaya KKN hanya Rp 350 ribu.

Alasan yang terungkap di balik pemalsuan tersebut adalah, sang mahasiswi ingin mendapatkan uang lebih dari paman yang selama ini membiayai kuliahnya. Kasihan pada sang mahasiswi, sang dekan pun mau memberi tanda tangannya pada surat palsu tersebut. Mahasiswi itu sudah mengakui semua kepalsuan itu.

Selalu ada maksud di balik ragam wajah kepalsuan, yang secara subyektif dianggap baik dan benar oleh sang pelaku. Namun, ketika berhadapan dengan realitas publik atau kepentingan banyak orang, kebenaran dan kebaikan subyektif itu menjadi fitnah atas kebenaran sesungguhnya dan menjadi manipulasi.

Dan ketika kepalsuan itu terungkap ke permukaan, kita hanya bisa katakan, "Kasihan."(*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Editorial: Ragam Wajah Kepalsuan

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/06/editorial-ragam-wajah-kepalsuan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Editorial: Ragam Wajah Kepalsuan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Editorial: Ragam Wajah Kepalsuan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger