TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Seorang pengawas ujian menemukan hal aneh di sebuah ruang ujian di salah satu SMA di Minahasa Utara.
Kepada Tribun Manado, Selasa (15/4) pengawas itu melihat ada siswa yang mengarsir jawaban tanpa membaca soal. "Aneh," ungkapnya heran.
Di ruang lainnya, seorang siswa begitu gelisah nengok kanan dan kiri. Beberapa kali ia menengok kemudian bertanya kepada seorang temannya dengan jarak terpisah dua tempat duduk.
Ia bertanya menggunakan bahasa isyarat. Tiba-tiba sekitar pukul 11.17 Wita siang, seorang guru wanita masuk ke ruangan tersebut menyapa peserta kemudian membagikan kertas kosong untuk coret-coret guna memudahkan dalam menjawab soal.
"Selamat siang, bertemu lagi. Siapa yang membutuhkan ini?," ujarnya kepada para peserta.
Usai dia membagikan kertas , ia pun keluar dan menyambangi ruang berikutnya. Kepada Tribun Manado ia mengatakan, setiap menyapa para siswa di ruangan, tidak satu pun dari mereka yang berwajah ceria.
"Saya hanya bilang, tidak ada yang bisa saya lakukan, kalian harus berjuang sendiri," tuturnya.
Di ruangan lainnya, tampak smartphone BlackBerry seorang siswa tertinggal di tempat duduk. Siswa itu kemudian bergegas mengambilnya dan menuju ruang belakang untuk menyimpan smartphone-nya itu di tas yang dititip di ruang belakang.
Di Jakarta, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhamad Nuh marah karena kecolongan ada soal Bahasa Indonesia yang menyajikan narasi tentang ketokohan Joko Widodo.
Sebenarnya tidak ada yang salah dalam soal ini, namun karena sekarang ini masanya pascapemungutan suara Pemilu 2014 dan akan dilanjutkan Pilpres, menjadi sangat sensitif.
Seperti diketahui, Jokowi merupakan calon presiden yang diusung PDIP. Dan para siswa yang mengikuti UN, sebagian besar merupakan pemilik hak pilih pada Pilpres 2014.
Kemarin, ketika turun dari mobil, wajah Nuh pun kelihatan lesu. Dia cuma melempar senyum ke wartawan yang mencegatnya. Lalu meladeni pertanyaan wartawan sambil terus berjalan.
Seharian kemarin Nuh kesal dengan munculnya soal UN Bahasa Indonesia bermaterikan Jokowi.
Di semua tempat yang ia datangi, setiap bertemu wartawan, Nuh berkali-kali dikonfirmasi soal kemunculan soal itu.
Termasuk saat ia datang ke Istana kemarin. Ketika mengikuti rapat Kabinet Terbatas Bidang Energi, semua wartawan di Istana memberondongnya dengan pertanyaan itu.
"Kamu kira saya senang dengan munculnya soal itu? Saya juga sedih, saya tidak senang," kata Nuh kepada wartawan.
Nuh mengaku kesal bukan kepalang dengan munculnya soal itu. Bagi Nuh semua pelaksanaan UN yang sudah demikian rapi jadi berantakan gara-gara satu soal itu.
"Sekarang sedang dilacak dulu. Kalau nanti soal itu muncul karena kesengajaan, maka akan diberikan sanksi," kata Nuh.
Nuh yakin dalam sepekan atau dua pekan ini sudah akan didapat hasilnya. "Dalam waktu dekat ini saya akan sampaikan hasilnya ke kalian," janji Nuh.
Terpisah, Wamendikbud yang juga Plt Rektor Unsrat Manado, Musliar Kasim menyebut, soal bermaterikan Jokowi di mata pelajaran Bahasa Indonesia saat UN diplot untuk seorang tokoh.
Musliar mengatakan, maksud soal itu adalah mengetahui kompetensi siswa sejauh mana memahami inti dari sebuah paragraf dalam artikel.
Namun dalam kisi-kisi yang dibuat BSNP, ada beberapa soal yang mengambil sosok tokoh di soal-soal tersebut.
"Makanya selain Jokowi itu masih ada tokoh-tokoh lainnya. Seperti WS Rendra dan Iwan Fals," kata Musliar.
Ketika itu Jokowi dianggap tokoh, karena saat proses pembuatan soal Jokowi sedang hangat-hangatnya memimpin Jakarta.
"Lagipula memang tak ada batasannya tokoh seperti apa yang boleh dijadikan soal," ucap Musliar. (alp/tribunnews)
Anda juga bisa membaca berita ini selengkapnya di Tribun Manado edisi cetak terbit hari ini, Rabu (16/4/2014).
Anda sedang membaca artikel tentang
UN Manado, BlackBerry Siswa Tertinggal di Kursi
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/04/un-manado-blackberry-siswa-tertinggal.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
UN Manado, BlackBerry Siswa Tertinggal di Kursi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
UN Manado, BlackBerry Siswa Tertinggal di Kursi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar