Menteri Pertanian : Aneh Kalau Orang Minahasa Beli Cabe

Written By Unknown on Selasa, 29 April 2014 | 11.36

TRIBUNMANADO.CO.ID, TONDANO -  Masyarakat diharapkan memanfaatkan pekarangan rumah masing-masing guna menanam kebutuhan sehari-hari.

Apalagi Kabupaten Minahasa merupakan daerah subur dan luas, sehingga tanaman apa saja bisa tumbuh. Hal ini diutarakan Menteri Pertanian RI, Siswono, saat berkunjung ke lokasi panen Cabe di Desa Pinawetengan, Kecamatan Tompaso II, Minahasa, Senin (28/4/2014).

"Memperkuat ketahanan pangan dari rumah sendiri dengan menjadi petani di rumah tangga. Kebutuhan dihasilkan dari rumah dan itu hal yang mudah. Sayur-sayuran dan kebutuhan lainnya bisa dihasilkan, bahkan pelihara ikan lele pun gampang," ujarnya.

Dikatakannya, Minahasa terkenal subur dan aneh kalau orang Minahasa beli cabe. Menanam di daerah Minahasa gampang, dimana pun bisa. "Kita punya matahari bersinar tiap hari. Jangan biarkan ada lahan terlantar. Lahan Indonesia luas, kalau kita manfaatkan semua termasuk pekarangan hasilnya akan luar biasa. Tercatat, Indonesia punya 10,6 juta Ha pekarangan. Kalau semua menanam cabe misalnya, bisa tahan hingga duan tahun. Dan itu bisa panen tiap hari. Itu makanya saya mengharapkan gerakan perempuan optimalkan pekarangan akan terus berjalan," terangnya.

Ia mengungkapkan, lahan yang ada di Minahasa siap mendukung ketahan pangan negara. Saat ini Indonesia masih membutuhkan lahan banyak untuk ditanani. "Tahun 2035 diprediksi, Indonesia akan memiliki lebih dari 300 juta penduduk. Kebutuhan pangan pasti meningkat dan usaha di agri bisnis pasti tetap menguntungkan. Sepanjang pemanfaatkan teknologi dimanfaatkan dengan baik dan pasar tetap dipelihara," ujar Siswono.

Ia menjelaskan, mahalnya harga pasaran cabe di tengah masyarakat tak mencerminkan harga di tingkat petani. Hal itu disebabkan panjangnya tata niaga yang ada. "Pedagang diuntungkan dengan harga yang tinggi, sementara ditingkat petani harganya rendah. Para pedagang pintar memanfaatkan pasar yang pasokkannya sepi, lalu kemudian harganya dinaikkan tinggi. Sehingga kami akan bentuk pasar tani, untuk memperpendek tata niaga yang ada.

Dengan agenda rutin yang ada, pasar tersebut bisa langsung mempertemukan petani dengan konsumen. Masing-masing bisa saling menguntungkan," ungkapnya.

Saat ini, Indonesia menghadapi transportasi yang belum mendukung distribusi hasil pertanian dengan baik. Pemerintah pun telah berkoordinasi dengan Perhubungan untuk menyediakan kapal-kapal pengangkut produk hasil pertanian maupun peternakan. "Mereka sudah menjanjikan itu, dan mudah-mudahan dalam waktu dekat ini segera terealisasi. Dengan begitu, harga komoditi takkan melambung tinggi," harapnya.

Siswono juga mengharapkan agar masyarakat Minahasa tidak selalu bergantung pada beras. Harus terbiasa menjadikan umbi-umbian atau jagung misalnya untuk dikonsumsi sehari-hari. Alasannya, akan ada Indonesia akan krisis air dan tanaman padi tak bisa tumbuh. "Makanya harus terbiasa makan ubi, jagung atau kearifan lokal yang ada. Di Sulut banyak sekali yang bisa tumbuh. Jangan selalu harus makan nasi," pintanya.

Ia pun berterima kasih pada para petani yang luar biasa yang terus berusaha membangun ketahanan pangan negara.

"Negara harus berterima kasih pada petani yang menyediakan pangan bagi negara.  Pertahanan pertama negara adalah pangan. Kita bisa bayangkan bagaimana jika semua petani di Indonesia mogok," tutur Siswono.


Anda sedang membaca artikel tentang

Menteri Pertanian : Aneh Kalau Orang Minahasa Beli Cabe

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/04/menteri-pertanian-aneh-kalau-orang.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Menteri Pertanian : Aneh Kalau Orang Minahasa Beli Cabe

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Menteri Pertanian : Aneh Kalau Orang Minahasa Beli Cabe

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger