Menghidupkan Hidup

Written By Unknown on Minggu, 20 April 2014 | 11.36

Renungan oleh: Pdt Stenly J Sela STh, Pendeta Jemaat GMIM Victory Minanga Indah

(1 Kor 15:14)

PASKAH adalah sebuah mata rantai yang tak dapat dilepas dari seluruh rangkaian karya Ilahi sang Mesias, Juruselamat kita. Paskah adalah tindakan Allah. Allah turun tangan dalam sejarah. Dengan membangkitkan Yesus, Allah melantik dan mengukuhkan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Dengan membangkitkan Yesus, Allah mengakui dan mensahkan pekerjaan yang dilakukan Yesus selama beberapa tahun.

Itu berarti bahwa dengan peristiwa Paskah, kita menerima kepastian pengampunan dosa, kepastian iman dan kepastian hidup. Karenanya, kita tak boleh memandang sebelah mata Paskah dengan seluruh makna yang ada didalamnya.

Paskah yang ada sekarang adalah persitiwa kemenangan dan kehidupan. Paskah memperdengarkan berita: hidup adalah pemberian. Tetapi bukan hanya pemberian, melainkan juga penugasan. Ia menugaskan kita untuk menghidupi hidup ini. Bukan asal hidup, melainkan hidup dengan bersemangat dan hidup dengan bermutu. Saya mencantumkan judul di atas karena ketertarikan saya untuk menyebut Paskah sebagai peristiwa yang 'menghidupkan'. Paskah telah menghidupkan kita dari 'ketertiduran dan/atau kematian' kita karena dosa kita.

Sambil seiring waktu yang terus berpacu, makna Paskah harus dihidupkan dikekinian sejarah. Faktanya, kemeriahan Paskah kalah bersaing dengan kemeriahan Natal. Seolah Natal adalah yang terpenting dan karena itu 'dihebohkan' pemaknaannya. Padahal Paskah sudah dirayakan jauh sebelum gereja mengenal tradisi Natal. Sudah sejak abad kedua, Paskah merupakan perayaan Kristen yang penting. Peristiwa Paskah adalah sumber dan titik tolak iman Kristen.

Keempat kitab Injil dan seluruh kitab PB ditulis karena terjadinya peristiwa Paskah. Paskah adalah dasar dan pusat iman Kristen. Karenanya Rasul Paulus menulis: "Andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu" (1 Kor 15:14). Kita sekarang bukanlah menghidupi kehidupanyang sia-sia, tetapi kehidupan yang penuh arti. Tidaklah juga sia-sia pengajaran dan pemberitaan tentang Dia, sebab Dia berkarya bukan hanya sampai di kayu salib tetapi juga berkarya di kubur kosong sampai naik ke sorga. Semuanya itu menjadikan kita benar-benar penuh arti di dalam Dia.

Selanjutnya, bicara tentang 'kemenangan' dan 'memenangkan'! Barangkali jelas bagi kita tentang hal ini. Saya tak mau panjang lebar lagi. Maka, saya menutup dengan mengatakan: "Karena kita sudah dimenangkan, marilah kita memenangkan jiwa-jiwa. Mulailah dengan 'mempertontonkan' gaya hidup yang berpadanan dengan kehendak-Nya. Menjalani hidup dalam rentangan waktu hendaknya dilihat sebagai kesempatan bersaksi tentang kehidupan yang diterima sebagai anugerah.

Kemenangan kita adalah alasan kita untuk memenangkan orang lain. Upzz,... Ternyata, kita bahkan lebih dari pemenang! Semua karena anugerah...!!! Mari kita memahami kekayaan dan kedalaman makna Paskah ...!!! Selamat Paskah, Saudaraku. Kristus Sudah Bangkit. Haleluya!!!.(*)


Anda sedang membaca artikel tentang

Menghidupkan Hidup

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/04/menghidupkan-hidup.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Menghidupkan Hidup

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Menghidupkan Hidup

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger