Kampanye Terbuka Dihadiri Anak-anak

Written By Unknown on Senin, 24 Maret 2014 | 11.36

Turutnya anak - anak dalam Kampanye terbuka, mungkin saja merupakan pelanggaran Kampanye yang paling mencolok. Panwaslu sudah sering melarang, begitupun Parpol yang melaksanakan Kampanye.

Namun, untuk hal itu, ibu - ibu punya alasan sendiri. Bagi mereka, membawa anak dalam Kampanye tak harus dilihat dari sudut pandang politik. Kasih sayang ibu kepada anak, membuat si ibu tak sanggup meninggalkan anaknya sendirian di rumah, apalagi jika si anak masih kecil. Begitulah pengakuan beberapa ibu yang diwawancarai Tribun Manado.

Eske, warga Kalawat menyatakan, mengaku terpaksa membawa anaknya yang masih berusia 7 tahun ke Kampanye terbuka pekan lalu. Waktu itu, suaminya tak ada di rumah, begitupun anak sulungnya yang lagi les di sekolah. "Awalnya, tak mau bawa, tapi anak saya merengek terus," kata dia.
Tempat kampanye yang tak terlalu jauh dari rumah, juga jadi pertimbangan.

Apalagi tim sukses juga menyiapkan mobil.   Di lokasi kampanye, Eske mengaku selalu mengawasi anaknya. Si anak pun tak mau jauh - jauh dari ibunya, meski disana banyak teman sebayanya. "Jadi aman," kata dia.

Jois, warga Airmadidi mengaku sekeluarga ikut kampanye terbuka pekan lalu. Lokasi kampanye tak terlalu jauh, mereka ke sana pakai sepeda motor, dan si anak duduk diantara Ayahnya yang mengemudi dan Jois. Menurut Jois, anaknya tampak gembira mengikuti kampenye tersebut. Apalagi ketika ia dipakaikan kaos parpol. "Di sana, ia berlari - lari serta bermain dengan teman sebayanya," ujar Jois.
Di akhir kampanye, ketiganya yang mengenakan kaos Parpol berfoto ria dengan latar belakang panggung. Jois dengan jujur menyatakan dirinya tidak tertarik dengan kampanye. Kedatangannya hanya karena diajak, serta diiming - diimingi uang. "Lumayan saya dan suami ikut dapat Rp 100 ribu, itu juga untuk keperluan anak," ujar Jois.

Namun membawa anak ikut kampanye juga berisiko. Seperti yang terjadi pada kampanye salah satu parpol di Watudambo, akhir pekan lalu. Seorang bocah terperosok ke dalam selokan depan lokasi kampanye di sebuah lapangan terbuka samping jalan. Kejadian tersebut tak sampai membuat heboh, karena agak jauh dari panggung, serta tangis si bocah tak mampu menandingi suara Caleg yang berorasi di atas panggung. Si bocah tersebut, memakai kaos parpol, menangis sejadi - jadinya di pelukan ibunya, yang malah menyalahkan ayahnya. "Ia tak menjaga baik - baik," keluh si ibu.
Menurut ayahnya, si anak alami memar, dan ia kapok membawa anak lagi ke kampanye.

Pengamat Politik Jefran De Jong menyatakan, pelibatan anak memang menyalahi aturan, namun tak bisa dihindarkan. "Banyak ibu - ibu selalu bawa anak, ke arisan, ibadah bahkan kampanye," tuturnya.

Tak lagi segarang pemilu sebelumnya, Kampanye saat ini, kata dia, lebih mirip karnaval atau piknik politik.Meski demikian, menurut dia, membawa anak ke kampanye memang beresiko."Bisa celaka, atau jadi korban tawuran, selain itu tak ada untungnya membawa anak ke kampanye," ujarnya.
Jefran meminta Panwas bertindak tegas dengan memberi sanksi pada Parpol yang memobilisasi anak di bawah umur. "Banyak anak  yang belum cukup umur, namun malah merekalah yang paling banyak ikut kampanye, mereka masih 14 sampai 15 tahun, itulah yang harus diwaspadai," tandasnya.(arthur rompis).


Anda sedang membaca artikel tentang

Kampanye Terbuka Dihadiri Anak-anak

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/03/kampanye-terbuka-dihadiri-anak-anak.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Kampanye Terbuka Dihadiri Anak-anak

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Kampanye Terbuka Dihadiri Anak-anak

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger