TRIBUNMANADO.CO.ID, RATAHAN - Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra), Sonny Wenas mengatakan banjir bandang yang melanda Kota Ratahan dan sekitarnya pada Kamis (5/12) malam merupakan dampak aktivitas pembalakan hutan di Gunung Manimporok. Akibat musibah tersebut puluhan rumah warga rusak dan seorang bocah berusia 11 tahun hilang.
"Pada waktu tertentu air bisa dianggap sebagai sumber kehidupan, namun pada waktu tertentu juga air bisa jadi sumber malah petaka. Aktivitas pembalakan hutan merupakan salah satu tindakan yang ikut memicu terjadinya banjir bandang," ungkapnya kepada Tribun Manado, Jumat (6/12/2013).
Menurut Wenas, pihaknya akan semakin meningkatkan operasi lapangan guna mencegah pembalakan liar. Namun,dia mengimbau masyarakat ikut membantu dengan tidak merusak hutan di kawasan Manimporok.
Menurut Novari Lanawaang, warga Kelurahan Lowu Utara Kecamatan Ratahan,
musibah banjir kali ini merupakan peristiwa terbesar setelah kejadian yang sama pada 2007 yang ikut merusak pekuburan umum di Ratahan. Novari menduga, banjir terjadi akibat jebolnya kolam besar Gunung Manimporok yang terjadi secara alamiah akibat longsoran puluhan tahun lalu. "Waktu peristiwa banjir bandang lalu, kolam besar di Manimporok yang jebol," ujarnya.
Dampak banjir itu, dua rumah warga di Kelurahan Lowu Satu hanyut, termasuk puluhan rumah lainnya di Kelurahan Lowu Utara dan Lowu Dua yang alami rusak parah karena terendam lumpur. Kepala Seksi Penanggulangan Bencana Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Mitra, Erick Manaronsong menyebutkan kerugian material menurut taksiran sementara mencapai angka Rp 11.487.560.000. Kerugian tersebut mencakup puluhan rumah milik warga yang rusak berat, dua jembatan, fasilitas jalan dan irigasi serta areal persawahan. "Ini data sementara, karena masih dilakukan pendataan lanjutan," katanya, Jumat (6/12).
BPBD Provinsi Sulawesi Utara, kata Erick, telah memberikan bantuan berupa satu unit perahu karet, matras, selimut dan makanan siap saji. "Bantuan tersebut sudah diterima kepala BPBD Mitra Ibu Rohana Nou," ujarnya.
Sementara itu poses pencarian korban hilang yakni bocah Yanti Dilli (bukan Billi, Red), warga Desa Rasi Kecamatan Ratahan yang hanyut terseret banjir, dilakukam oleh tim SAR bersama TNI dan warga setempat. Tim yang berjumlah ratusan orang itu sejak Jumat pagi membongkar tumpukan lumpur yang di sekitar rumah korban.
Namun, usaha pencarian bocah berusia 11 tahun tersebut belum membuahkan hasil. Pada kesempatan itu, Bupati Mitra James Sumendap sempat berang dengan sikap sejumlah warga yang tampak santai menonton warga lainnya melakukan pencarian. "Tolong yang duduk santai itu, bantu tim. Kalau tidak, lebih baik pulang saja," kata Sumendap. (tos)
Anda sedang membaca artikel tentang
Wenas: Banjir di Mitra Dampak Pembalakan Liar Gunung Manimporok
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/12/wenas-banjir-di-mitra-dampak-pembalakan.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Wenas: Banjir di Mitra Dampak Pembalakan Liar Gunung Manimporok
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Wenas: Banjir di Mitra Dampak Pembalakan Liar Gunung Manimporok
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar