Senin Lusa, Pemprov Mediasi Warga Bunaken Terkait Sengketa Lahan

Written By Unknown on Sabtu, 07 Desember 2013 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO -  Direktur Eksekutif Dewan Pengelolaan Taman Nasional Bunaken (DPNTB)  Boy Toloh mengatakan, upaya penyelesaian sengketa lahan di lokasi Liang, Pulau Bunaken belum ada hasil. Meski begitu, ia sudah mendapat kabar dari Dinas Pariwisata Budaya Sulut tentang langkah yang akan dilakukan Senin, 9 Desember 2013.  "Hanya saya belum diberitahu langkah apa itu," kata Toloh.

Idealnya, kata dia, pemerintah turun tangan dalam sebuah mediasi dengan keluarga yang mengklaim lahan tersebut. "Aparat fasilitasi,  artinya kita mencari kejelasan soal status tanah, tiap pihak mengeluarkan surat-surat semua, kemudian menghadirkan saksi. Namun semua itu dalam bentuk mediasi," katanya.

Menurut dia, salah satu hal yang justru jadi pemicu masalah patok dan pemagaran tanah. Apalagi bila merunut masa lalu, kata Toloh, tanah d Liang itu milik pemda. DPTNB, lanjutnya, pernah membentuk tim investigasi menelusuri bukti kepemilikan. Tanah itu tercantum dalam nomor register aset Pemprov Sulut, namun  entah mengapa buktinya belum ditemukan. "Ini sistem kearsipan yang jadi persoalan," katanya.

Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Sulut, Muksin Darwin mengungkapkan, Pemprov Sulut coba mediasi dengan warga yang mengklaim tanah, Senin (9/12). Tim Disparbud bersama Biro Perlengkapan, Badan Pertahanan Nasional dan Satuan Polisi Pamong Praja akan mendatangi Pulau Bunaken untuk membicarakan masalah tersebut "Tentu kita akan duduk bersama cari solusi, bagi yang merasa memiliki tanah tersebut silahkan menunjukkan bukti kepemilikan yang punya kekuatan hukum," ungkap Darwin, Jumat (6/12/2013).

 Dia  menegaskan, Pemprov sebagai pemilik aset punya registrasi kepemilikan. "Kita punya nomor register dikeluarkan biro perlengkapan. Kita akan menunjukkan keterangan Sekprov sambil menunggu proses sertifikat,'' katanya.

Seperti diwartakan sebelumnya, insiden kurang elok terjadi hari Selasa (3/12) di Bunaken.  Para wisatawan mancanegara dan domestik yang sedang berwisata di  pantai Liang Bunaken panik melihat sekelompok warga datang menyerbu sambil membawa parang. Kepada Tribun Manado di Pulau Bunaken, Kamis (5/12), saksi mata dari  warga setempat menceritakan, pada Selasa (3/12), sekelompok warga dipimpin Anton yang menklaim lahan tersebut milik mereka, datangi visitor center pantai Liang Pulau Bunaken. Mereka meminta seluruh penjual anggota Himpunan Pengelola Wisata Lokal Bunaken (HPWLB) agar tidak lagi beraktivitas di tempat tersebut. Melihat kedatangan mereka sambil membawa parang, wisatawan mancanegara dan domestik  panik karena sempat terjadi keributan dengan para penjual anggota HPWLB. Anggota HPWLB akhirnya mengalah dan mereka membuat pagar dari bambu melingkari lahan tersebut.

"Mereka datang kemari bawa parang. Kebetulan sedang ada tamu (wisatawan). Mereka jadi panik,"  kata Emi Patauhe (49), pemilik usaha rental alat snorkeling yang ditemui di dekat lahan sengketa. Seperti disaksikan Tribun, tempat berdirinya gazebo-gazebo telah dilingkari pagar bambu, hingga jalan untuk wisatawan terhalang oleh pagar tersebut. Para penjual anggota HPWLB kini beraktivitas di luar lokasi sengketa, sesuatu yang mereka anggap kurang layak karena jualannya terancam kena deburan ombak. (ryo)


Anda sedang membaca artikel tentang

Senin Lusa, Pemprov Mediasi Warga Bunaken Terkait Sengketa Lahan

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/12/senin-lusa-pemprov-mediasi-warga.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Senin Lusa, Pemprov Mediasi Warga Bunaken Terkait Sengketa Lahan

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Senin Lusa, Pemprov Mediasi Warga Bunaken Terkait Sengketa Lahan

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger