TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Air Mata orangtua, kakak dan teman tumpah saat jenazah Natalia Naibaho (23) dimasukkan ke liang lahat di TPU Parakan Pondok Benda, Pamulang, Tangerang Selatan, Rabu (11/12/2013).
Natalia adalah korban ketujuh dari kecelakaan KRL Commuter Line vs truk tangki BBM di Bintaro pada Senin (9/12) lalu. Natalia ketika itu sedang dalam perjalanan dari kediamannya di Pondok Aren untuk kuliah di kampusnya, Universitas Bung Karno (UBK) di Jakarta Pusat.
Sang ibunda, Dermawan Pasaribu terus menangis selama mengikuti proses pemakaman. Natalia tewas pada Selasa siang akibat luka bakar di sekujur tubuhnya yang mencapai 70 persen. Alunan doa dan nyanyian yang dipimpin pendeta mengiringi pemakaman Nathalia di bawah guyuran gerimis.
Dimata Dermawan, Natalia adalah anak yang baik. Mahasiswi semester 7 jurusan Ilmu Komputer UBK itu tidak pernah membantah jika disuruh orang tua. "Natal anaknya penurut," kata Dermawan dengan terisak. Dermawan mengatakan, dirinya tidak memiliki firasat khusus menjelang Natalia pergi. Natalia hanya meminta suatu kado di hari ulang tahunnya pada 25 Desember nanti. Natal meminta kalung saat ulang tahun ke-24. "Saya bilang ke Natal kalungnya dikasihkan pada saat hari ulang tahunnya. Namun saya belum laksanakan, Natalia sudah meninggal dunia," tuturnya.
Sang kakak, Depri Naibaho juga tak percaya adiknya pergi begitu cepat.Mereka sangat kehilangan lantaran sebentar lagi perayaan Natal. Biasanya, setiap Natal keluarga berkumpul. Hari Natal sekaligus perayaan ulang tahun Natalia. "Yang paling kita rasakan tidak adanya Nathalia adalah Natal kali ini tanpanya," kata Depri.
Sebelum meninggal, Natalia ingin cepat menyelesaikan kuliah di Fakultas Ilmu Komputer di Universitas Bung Karno. Tujuannya agar Natalia segera mendapat pekerjaan. "Dengan gajinya, Natal ingin membahagiakan orang tuanya. Natal ingin cepat-cepat memakai toga," tutur Dermawan.
Bagi Rektor UBK, Sunarto, Natalia adalah mahasiswi berprestasi. Sejak awal kuliah Natalia telah mendapatkan beasiswa. "Dia (Natalia) anak berprestasi, dia dari awal mendapatkan beasiswa," kata Sunarto. Prestasi Natalia cukup membanggakan yang mencapai rata-rata di atas 3 setiap semester. "IPK Natalia selalu di atas 3. Dengan IPK 3 berarti Natalia merupakan anak yang pintar," tuturnya.
Sahabat sekaligus teman satu kampus yakni Jessica juga kaget meninggalnya Natalia. Mereka kini berteman dekat. Jessica mengaku mengenal Natalia saat pertama kali masuk UBK tahun 2010. Keduanya sama-sama mengambil jurusan serupa yaitu Fakultas Ilmu Komputer.
Jessica menuturkan, sejak perkenalan itu menjadi dekat hingga kini mereka duduk di Semester 7 di FIKOM UBK. Semakin lama kenal dengan Natalia, Jessica mengaku semakin dekat hingga setiap ada peristiwa di kehidupan keduanya saling menceritakan. "Natalia teman curhat aku," tuturnya. Jessica mengaku, akhir-akhir ini Natalia juga sedikit berbeda. Natalia tidak seperti biasanya yang memiliki sifat periang, dan juga bawel. diam."Akhir-akhir ini Natal sering diam. Kalau diledekin juga diam aja, nggak kaya biasanya bawel," ujarnya. (tribunnews/muh zulfikar)
Anda sedang membaca artikel tentang
Tak Ada Hadiah Kalung Natal buat Natalia
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/12/tak-ada-hadiah-kalung-natal-buat-natalia.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Tak Ada Hadiah Kalung Natal buat Natalia
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Tak Ada Hadiah Kalung Natal buat Natalia
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar