TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO-Hari-hari dua bocah kakak beradik, Nona (5) dan Ramadhan tak lagi tinggal di gubuk kumuh. Kini keduanya bisa tidur nyenyak di kamar ber-AC.
Sepekan sudah Nona dan Ramadhan tinggal di shelter di Manado. Sejak diboyong Komda Perempuan Anak Sulawesi Utara, kehidupan kedua anak Martha Pakuna itu jauh lebih layak.
Sebelumnya, keadaan kedua bocah malang ini yang sebelum diselamatkan Komda PA Sulut dan Balai Perlindungan Perempuan dan Anak (BP3A), tinggal di gubuk kumuh di Desa Kalasey I, Jaga III, Kecamatan Mandolang, Kabupaten Minahasa. Mereka harus tidur dengan binatang piaraan seperti anjing, ayam dan bebek.
Selasa (3/12), Tribun Manado mengunjungi Nona dan Ramadhan di shelter. Nona saat itu sedang bermain bersama adiknya, terlihat riang. Bahkan ketika mendengar akan kembali hidup bersama sang ibu, Nona menggelengkan kepala.
Pegawai shelter, Jublie Walangitan Warou menceritakan, kehidupan dua bocah ini jauh lebih baik. Bahkan terkesan mereka tak ingin kembali kepada ibunya. Itu terbukti ketika dipertemukan, Nona terlihat cuek dan malah tak mau didekati.
Tak lupa Jublie menceritakan kisah unik selama kedua anak ini tinggal di shelter. Mereka merasakan nyamannya tidur pakai AC. Bahkan, mereka tak bisa tidur tanpa AC. "Mereka tak bisa tidur kalau AC-nya dimatikan. Apalagi Nona. Dia menangis dan minta AC-nya dinyalakan," ungkapnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Nona-Ramadhan Tidak lagi Tinggal di Gubuk
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/12/nona-ramadhan-tidak-lagi-tinggal-di.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Nona-Ramadhan Tidak lagi Tinggal di Gubuk
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Nona-Ramadhan Tidak lagi Tinggal di Gubuk
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar