Gembira Karena Mengenal

Written By Unknown on Sabtu, 14 Desember 2013 | 11.35

Oleh RD Andre Rumayar, Campus Ministry Universitas Katolik De La Salle Manado

Ada pepatah yang mengatakan: "Tidak dikenal, tidak disayang". Dalam beberapa pengalaman perjumpaan dengan orang-orang yang baru, tak jarang kata-kata itu muncul mengawali suatu ungkapan perkenalan. Intinya penting untuk saling mengenal satu sama lain. Sebab rupanya ada nilai lain yang berada di balik perkenalan itu, yakni rasa kebersamaan yang mengandung sukacita, kegembiraan.

JIKA seseorang berada dalam kelompok bersama dengan orang lain namun tidak saling mengenal, rupanya kebahagiaan itu sulit dirasakan. Contoh sederhana, ketika kita berada di sebuah mobil mikrolet bersama-sama dengan teman-teman, suasananya tentu sangat akrab dan menyenangkan. Tetapi bagaimana hal jika kita berada semobil dengan orang-orang yang tidak saling mengenal satu sama lain? Adakah perasaan yang sama di sana? Ingatlah pengalamanmu sendiri.

Injil hari ini memberikan inspirasi bagi kita tentang saling mengenal, terlebih mengenal Tuhan lebih dekat agar pantas bergembira. "Engkaukah yang harus kami nantikan? Atau haruskah kami menantikan orang lain?" Pertanyaan Yohanes Pembabtis ini sepertinya menghadirkan kesan keraguan, kesangsian apakah Yesus adalah yang dinantikan, atau mungkin masih ada yang akan menyusul. Yohanes merasa belum maksimal mengenal Yesus dan karena itu ia pun belum mengalami kegembiraan sempurna.

Keraguan ini bagi Yohanes menjadi semacam "krisis iman" yang hanya akan terobati jika mendapatkan jawaban langsung dari Yesus. Rupanya Yesus memahami baik situasi yang sementara dialami oleh Yohanes. Yesus memberi jawaban akurat. Bukan sekedar perkenalan diri, tetapi lebih suatu pengungkapan identitas yang merujuk pada tindakan yang dibuat-Nya. "Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kabar baik diberitakan kepada orang miskin.

" Kata-kata Tuhan ini tidak hanya menjadi bukti dari apa yang sementara berlangsung, tetapi sekaligus meneguhkan nubuat Nabi Yesaya: Ia sendiri datang menyelamatkan kamu". Inilah perbuatan Tuhan sendiri. Dapat dipastikan bahwa "krisis iman" yang dialami Yohanes, kini terobati dengan kegembiraan bahwa Tuhan sudah tiba di tengah-tengah kita. Apalagi dengan suatu perintah yang meneguhkan: "Berbahagialah orang yang tidak sangsi dan menolak Aku".

Itulah mengapa hari Minggu ini oleh Gereja dinamakan Hari Minggu Gaudete. "Gaudete in Domino semper: iterum dico gaudete" (Bersuka-citalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersuka-citalah!) Seruan ini berasal dari surat Paulus (Flp 4:4-5), dan hari ini dimaklumkan sebagai "Antifon Pembuka" perayaan ekaristi ini.

Kata pertama seruan inilah yang kemudian menjadi nama hari Minggu ini: Minggu Gaudete, Minggu Bersukacita. Kita pantas bersukacita karena hari ini kita diperkenalkan dengan Tuhan yang akan datang itu. Kita pantas bersukacita sebab yang dinantikan itu ternyata bukanlah sesuatu yang menakutkan, mencemaskan atau menyedihkan. Kita pantas bersukacita karena justru penantian ini adalah penantian penuh pengharapan, karena yang akan datang adalah Kristus, Mesias.

Kita pantas bersukacita karena kita didorong untuk tidak sangsi dan menolak Dia, melainkan menerima Dia dalam pelbagai tindakan amal kasih berhadapan dengan sesama. Kita pantas bersukacita karena boleh mengenal dan "disayang" oleh-Nya karena Dia ternyata telah mengenal kita lebih dahulu. Hari Minggu ini hendak mengingatkan kita bahwa hari yang luar biasa itu sudah semakin dekat dan sikap sukacita itulah yang mesti dibangun sejak dini. Bukan karena hari raya Natal yang penuh pesta pora, melainkan karena Kristus yang hadir melalui Natal itu, Dialah yang mengerjakan tindakan penyelamatan bagi kita. Rasul Yakobus menasehati kita agar kita tetap teguh hati dan jangan bersungut-sungut sebab Tuhan sudah dekat. Marilah kita berdoa bersama pemazmur: Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahanMu, dan datanglah menyelamatkan kami. Bersukacitalah...!!


Anda sedang membaca artikel tentang

Gembira Karena Mengenal

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/12/gembira-karena-mengenal.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Gembira Karena Mengenal

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Gembira Karena Mengenal

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger