TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Hendi mengungkapkan bantuannya untuk Fransiska saat akan dioperasi ketika itu.
"Saya yang donorkan darah ke Fransiska, kurang apa saya? Bagaimana kalau terjadi pada Anda, yang sudah bermaksud menolong kemudian diperlakukan seperti ini, nangis pasti! Nanti kalau saya punya anak, tidak akan saya sekolahkan di kedokteran, buat apa harus masuk penjara? Lebih bagus jadi jaksa, masuk rumah sakit gratis. Kalau jadi dokter udah susah, abis duit buat sekolah, masuk penjara lagi," kata Hendi.
Hendry kecewa dengan kampusnya. "Jadi kami bertiga ini dikorbankan oleh satu oknum penegak hukum. Tahun 2010 kami bertiga peserta didik yang sama dengan anak sekolah. Kami ini punya cita-cita. Saya datang dari Medan ke Manado ingin jadi dokter ahli, malah yang saya dapat ini. Anak sekolah itu bayar biaya, harusnya dilindungi oleh rektor, dekan, tapi kenapa kami yang menanggungnya sendiri?" sesalnya.
"RSUP Prof Dr Kandou itu kan RS pendidikan. Di Indonesia ini ada banyak, seperti juga UI Jakarta. Jadi kami berhak sebagai anak didik dilindungi. Tapi buktinya tidak ada perlindungan, menteri pendidikan, menteri kesehatan, rektor, dekan, tidak ada yang melindungi kami," kata Hendry.
Anda sedang membaca artikel tentang
Dokter Hendi: Saya yang Donorkan Darah ke Fransiska
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/12/dokter-hendi-saya-yang-donorkan-darah.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Dokter Hendi: Saya yang Donorkan Darah ke Fransiska
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Dokter Hendi: Saya yang Donorkan Darah ke Fransiska
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar