Sistem ASPOL, Ahli Transportasi Manado Khawatir Kemacetan Pindah Tempat

Written By Unknown on Sabtu, 30 November 2013 | 11.35

Laporan wartawan Tribun Manado David Manewus

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Pemerintah kota meminta masukan soal penerapan sistem ASPOL untuk kemacetan lalu lintas kepada Forum Lalu Lintas Jumat (29/11/2013). Pada umumnya, forum lalu lintas meminta pemerintah memperhatikan managemen angkot, infrastruktur dasar dan sistem terminal.

Diskusi itu dimoderatori oleh Harley Mangindaan, wakil wali kota yang juga merupakan ketua Forum Lalu Lintas. Ia memberi informasi awal bahwa jumlah shuttle yang dipergunakan berjumlah 50 kendaraan.

Dr Ir James Timboeleng, DEA, ahli Transportasi Perkotaan mengatakan bayangan ke depan, sistem ASPOL memberikan kenyamanan. Setelah turun dari angkot, dalam waktu satu sampai dua menit masyarakat sudah berpindah ke angkot ke pusat kota.

Hanya memang menurut Timboeleng, infrastruktur juga harus diperhatikan. Baginya harus ada lahan parkir yang bersebelahan dengan tempat pemberhentian bus.

"Hal lain yaitu kendaraan plat hitam yang mau masuk harus membayar sangat besar. Karena karakter orang Manado yang membayar saja demi kepentingan mereka. Lalu harus bayar di mana?," katanya.
 
James khawatir sistem yang akan diterapkan di Sam Ratulangi terlebih dahulu itu juga akan menimbulkan kemacetan baru di tempat lain. Aliran mobil katanya akan berpindah ke tempat lain.

"Kita juga harus rajin mensosialisasikan hal itu bukan hanya mengumpulkan sekelompok orang," katanya.

Ai menanggapi hal itu. Mengenai adanya biaya masuk, Ai memikirkan adanya perwal.

Berbeda dengan James, Dr (c) Daniel Sondakh SE MI, ekonom transportasi, akademisi yang lain mengatakan seharusnya ASPOL memiliki kajian yang matang oleh orang yang memiliki basis kompetensi. Program ini harus merupakan program jangka panjang/ Setelah siap baru disosialisasikan.

Bagi Ai, memang hal itu menjadi tantangan. Pertemuan dengan forum lalu lintas menjadi semacam tempat mendapatkan masukan saja.

Taufik Tumbelaka meminta agar pemerintah kota meminta kajian akademisi misalnya untuk pembuatan tempat transit. Kantong-kantong parkir juga harus dipikirkan dahulu.

Sutrisno, pengamat yang lain, kegiatan itu harus langsung dilaksanakan. Lebih baik baginya, bekerja sambil belajar daripada tidak mencoba dan gagal.

"Untuk pembayaran misalnya di Jakarta sudah pakai ERT. Kita bisa meniru. Jadi mengapa tidak kegiatan itu harus selalu dilaksanakan," katanya.

Christian, seorang dosen asing mengatakan pemerintah kota juga harus membangun mal dan pusat perbelanjaan satelit. Ini agar pusat kota tidak menjadi tujuan utama.

"Masyarakat di Manado juga saya lihat tidak peduli apapun. Kalau perlu ditilang sampai jutaan misalnya jika parkir di badan jalan," ujarnya.

Ir Oscar H Kaseke MT, yang juga ahli transportasi mengatakan kegiatan itu harus dimulai sekarang. Sistem bus transjakarta juga awalnya mendapat perlawanan, sekarang baginya sudah diterima. Untuk kemacetan yang juga berpusat di zero point, Oscar meminta agar dipikirkan juga adanya jalan layang.

Adi Pracoyo, Kabid Darat Dinas Perhubungan Propinsi Sulut mengatakan semua sistem pembayaran harus memakai sistem elektronik. Ia juga mengusulkan agar Sam Ratulangi berada satu paket dengan  Boulevard untuk mengatasi perlimpahan kendaraan yang akan memacetkan. Titik halte shuttle juga harus berada di tempat strategis.


Anda sedang membaca artikel tentang

Sistem ASPOL, Ahli Transportasi Manado Khawatir Kemacetan Pindah Tempat

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/11/sistem-aspol-ahli-transportasi-manado.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Sistem ASPOL, Ahli Transportasi Manado Khawatir Kemacetan Pindah Tempat

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Sistem ASPOL, Ahli Transportasi Manado Khawatir Kemacetan Pindah Tempat

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger