Oleh Pdt Dan Sompe STh, Ketua Jemaat GMIM Maranatha Paslaten
TRIBUNMANADO.CO.ID- Syalom. Jika dihitung dari sekarang, maka tinggal 6 hari ke depan GMIM di 107 wilayah akan melaksanakan pemilihan pelayan khusus di aras jemaat, yakni pada tanggal 11 dan 13 Oktober 2013.
Itulah sebabnya, bagian Alkitab yang direnungkan sangat memberi dasar, motivasi dan inspirasi bagi pelaksanaan pemilihan tersebut. Bagian Alkitab yang pertama menyodorkan figure seorang pelayan Tuhan bernama Hizkia. Ia adalah seorang raja yang berkarya di daerah Selatan Israel, yakni Yehuda, sekembalinya mereka dari pembuangan. Hizkia sangat giat dan bersemangat membangun kembali tanah Yehuda dalam berbagai aspek termasuk dalam bidang keagamaan.
Disebutkan di ayat 20, "Demikianlah perbuatan Hizkia diseluruh Yehuda. Ia melakukan apa yang baik, apa yang jujur, dan apa yang bendar dihadapan Tuhan, Allahnya". Tentunya kita bertanya apa yang telah dilakukan Hizkia di seluruh Yehuda?
Ada beberapa keterangan yang bisa kita dapatkandari ayat 1 hingga 19, dalam pasal 31, yakni Hizkia tidak hanya mengatur, tetap juga memberi teladan. Ini adalah tipe pelayan yang memimpin dalam keteladanan. Dari harta miliknya sendiri, ia memberikan sumbangan bagi kurban bakaran (ayat 3).
Hizkia tidak hanya memusatkan pembangunan kota secara fisik, sarana dan prasarana, tapi juga pembangunan sumber daya manusianya. Ia sangat memperhatikan kehidupan para pelayan, yakni para imam dan orang Lewi. Ia memerintahkan rakyat supaya memberi sumbangan yang menjadi bagian para imam dan orang-orang Lewi, supaya mereka dapat mencurahkan tenaganya untuk melaksanakan Taurat Tuhan.
Jadi adalah hal yang luar biasa, jika pemerintah dan rakyat memberi perhatian terhadap kebutuhan dan kualitas tokoh-tokoh agama, sebab menyebabkan umat, masyarakat, dan bangsa diberkati.
Hizkia juga memiliki kualitas managemen pelayanan, karena memperhatikan dengan seksama penyimpanan, pengaturan, dan pembagian persembahan yang masuk ke Bait Allah. Ia mengaturnya dengan memperhatikan catatan silsilah (ayat 17).
Dengan demikian Hizkia memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan karakter yang baik. Dan yang paling ditonjolkan adalah kareakternya, itulah sebabnya semua perbuatan Hizkia disebut baik, jujur, dan benar.
Jadi, faktor yang paling penting dalam kepemimpinan yang melayani adalah karakter. Seorang pelayan yang memiliki karakter yang baik, pasti memiliki komitmen pelayanan yang baik. Inilah yang perlu dicari dalam pemilihan pelayan khusus selanjutnya atau periode ke depan.
Hizkia juga dalam setiap usaha yang dimulai untuk pelayanannya terhadap rumah Allah dan untuk pelaksanaan Taurat serta perintah Allah, selalu mencari Allahnya. Artinya, dalam melaksanakan tugas pelayanan, Hizkia bukan hanya didasarkan motivasi prestasi dan prestise, serta mengejar harta, tapi lebih jauh dari itu, yakni ingin bertemu secara pribadi dengan Tuhan. Hal itu dilakukannya dengan segenap hati, sehingga segala usahanya berhasil.
Pada pembacaan ke-2, Paulus mendorong Timotius sebagai pelayan Tuhan, supaya dapat memenuhi panggilan pelayanannya, yakni memberitakan Firman Tuhan, siap sedia senantiasa ketika suasanan memungkinkan atau tidak menyatakan yang salah, menegur dengan segala kesabaran dan pengajaran. Hal ini harus dilakukan Timotius, sebab akan datang waktunya, orang tidak dapat lagi menerima ajaran sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan gugur-guru menurut kehendaknya untuk memuaskan keinginan telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng.
Paulus juga mengingatkan Timotius, agar dalam pelayanannya perlu menguasai diri dalam segala hal, sabar menderita, dan melakukan pemberitaan Injil serta tugas pelayanan dengan tuntas. Lantas, apa yang bisa kita pelajari dari dua bacaan ini,,? Ada sejumlah hal, yakni jika kita melayani Tuhan, pastikan yang kita cari dalam pelayanan adalah Tuhan, bukan mencari nama besar, jabatan, atau kekayaan. Jangan memonopoli apalagi ingin menguasai pelayanan, tanpa memberi kesempatan kepada orang muda.
Kepada jemaat juga, jika ingin memilih pelayan, pilihlah mereka yang mempunyai kualitas pengetahuan, ketrampilan, dan yang lebih penting adalah mereka yang memiliki kualitas karakter yang baik, jujur dan benar. Jangan pilih mereka yang pang judi, pang mabo, pang ba hugel, dan pang ba lolo (perhatikan syarat dalam 2 Timotius 3), supaya nama Tuhan tidak dipermalukan dan jabatan pelayanan tidak direndahkan.
Mari kita melaksanakan pemilihan sesuai dengan kehendak Allah dan sesuai dengan tata gereja, serta petunjuk pelaksanaan disemua aras pelayanan. Semoga gereja kita dapat bertumbuh dan berbuah, dalam membangun keluarga, jemaat, masyarakat serta bangsa dan Negara kita. Tuhan memberkati. AMIN. (*)
Anda sedang membaca artikel tentang
Pelayan yang Berkarakter
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/10/pelayan-yang-berkarakter.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Pelayan yang Berkarakter
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar