Saatnya Tim Garuda Muda Menambah Gelar

Written By Unknown on Minggu, 29 September 2013 | 11.36

TRIBUNMANADO.CO.ID, PALEMBANG - Pekan lalu, masyarakat Indonesia disuguhi perjuangan heroik para skuad muda tim nasional U-19. Tim Garuda Muda menjuarai pagelaran Piala AFF U-19 setelah secara dramatis menang atas Vietnam lewat adu penalti di Sidoarjo, Jawa Timur.

Kini tiba saatnya untuk menyaksikan aksi heroik lainnya dari pasukan muda timnas Indonesia U-23 yang akan menghadapi Maroko dalam laga final Islamic Solidarity (ISG) di Stadion Geloara Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Minggu (29/9) malam.

Jika Timnas U-23 mampu melanjutkan sukses para yuniornya di level U-19, maka ini akan jadi tahun emas yang sangat membanggakan di tengah-tengah terpuruknya prestasi Tim Merah Putih dalam dua dekade terakhir.

Mengawinkan gelar AFF U-19 dan medali emas ISG tentunya capaian yang sangat membanggakan dan jadi tanda positif kemajuan sepakbola Indonesia. Harapan itu kini muncul pada generasi muda Merah Putih. "Alhamdullilah kita sudah lolos ke final. Kalau Tuhan memberi rezeki, kenapa tidak kita bisa menjadi juara," ungkap kiper utama sekaligus kapten Timnas U-23, Kurnia Meiga, kemarin.   

Rahmad Darmawan sebagai pelatih yang akan mengemban misi besar ini sudah mempersiapkan timnya sebaik mungkin. Dua bulan lebih para pemain gemblengannya ditatar dengan materi teknis dan nonteknis. Pelatih yang akrab disapa dengan panggilan coach RD inipun berharap kerja kerasnya bisa membuahkan hasil maksimal di final ISG. Semangat kebersamaan dari para pemainnya diharapkan bisa dikonversi menjadi medali emas. "Mudah-mudahan ada bantuan semangat dari kebersamaan para pemain selama ini," kata  Rahmad saat konferensi pers di Palembang, Sabtu (28/9).

Waktu jeda hanya sehari jelang laga final ISG memang membuat Rahmad harus berpikir keras untuk menjaga kebugaran para pemainnya. Untuk itu, Rahmad membawa para pemain relaksasi di kolam renang. "Kalau soal stamina memang akan kami perhatikan. Karena hanya satu hari untuk penyegaran, makanya kami bawa pemain berendam di jacuzzy," kata pelatih Arema Malang ini.

Maroko sebenarnya bukan lawan yang asing bagi Indonesia. Sebelum jumpa di partai final, Indonesia sudah pernah jumpa negara Afrika itu di babak penyisihan grup. Indonesia saat itu berhasil menang dengan skor tipis 1-0 lewat gol Fandi Eko Utomo. Kemenangan itu tentu jadi bekal bagus buat Indonesia untuk menyudahi perlawanan Maroko di final.    

Namun satu hal yang jadi catatan, meskipun menang, permainan Indonesia saat itu masih jauh dari harapan. Maroko lebih mendominasi jalannya permainan bahkan mengurung pertahanan Indonesia selama 90 menit. Atas dasar itulah Rahmad mengaku akan melakukan rotasi pemain, meski tidak ekstrem. Ini perlu dilakukan agar menyulitkan Maroko membaca strategi permainan Indonesia.

"Kita lihat nanti rotasinya seperti apa. Untuk bek kanan kebetulan kami cuma ada satu Alfin Tuasalamony, ada juga yang bisa di kiri dan kanan seperti Johan Ahmat Farizi. Sementara di posisi bek tengah, kami punya empat pemain," ujar Rahmad.
Di sektor lini serang, Rahmad besar kemungkinan masih akan memainkan Syamsir Alam yang selalu jadi favorit pilihannya. Jebolan akademi Uruguay ini akan didukung gelandang gesit Andik Vermansyah yang tampil apik di babak semifinal.

Indonesia melaju ke final setelah di semifinal menang adu penalti 7-6 melawan Turki. Sedangkan Maroko dengan susah payah menaklukkan Arab Saudi 1-0 setelah melalui perpanjangan waktu. Kubu Maroko sangat serius menatap laga final. Mereka pun memberikan ultimatum kepada Indonesia bakal membalas kekalahan pada laga perdana penyisihan Grup B sekaligus merebut medali emas.

"Kami ke ISG bukan sebagai turis. Tapi untuk menjalani pertandingan sebaik mungkin. Kami di sini untuk menjadi yang terbaik," kata Asisten Pelatih Maroko, Lakhouil Mohamed. Mohamed mengakui Indonesia merupakan lawan yang berat. Sama halnya dengan Indonesia, timnya juga akan mengantisipasi faktor kelelahan karena minimnya waktu istirahat.

"Kami hanya memiliki satu hari untuk istirahat. Jadi kami akan fokus kepada psikologi dan kesehatan pemain jelang laga nanti. Indonesia bukan lawan yang mudah, mereka memiliki pemain yang baik. Tapi kami akan tampil lebih baik daripada minggu lalu. Bagi kami, semua tim yang lolos ke final adalah pemenang," pungkas Mohamed. (tribunnews.com/cen)


Anda sedang membaca artikel tentang

Saatnya Tim Garuda Muda Menambah Gelar

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/09/saatnya-tim-garuda-muda-menambah-gelar.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Saatnya Tim Garuda Muda Menambah Gelar

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Saatnya Tim Garuda Muda Menambah Gelar

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger