Harga Motif Bunga Rp 100 Ribu per Lembar

Written By Unknown on Rabu, 21 Agustus 2013 | 11.36

TRIBUNMANADO.CO.ID, AIRMADIDI - Sebuah Sabua' (tempat tinggal darurat) beratap daun nira menjadi tempat Fredy Nangon, membuat Pitate, Selasa (20/8).

Sabua' tak berdinding ini menjadi tempat pria berusia 49 tahun ini mengasa keterampilannya membuat dinding Pitate untuk dijual.
Tangannya cekatan dan terampil memukul bilah-bilah Bambu hingga pecah.

Meski pecah namun ukurannya tetap sama. Dengan cekatan Fredy membela bambu dengan sebuah besi. Lembaran Bambu pun terbela secara horisontal dengan garis horizontal yang hampir sama.

Tak lama kemudian, tangan terampil Fredy mulai menganyam semua lembaran Bambu itu menjadi lembaran besar Pitate (anyaman dinding rumah dari bambu) berukuran 2 x 3 meter. "Ini harus dipukul pelan. Nanti pukulan kuatnya di ruas Bambu. Kalau tidak rusak," ujarnya.
Fredy mengaku, ketrampilan ini diperolehnya dari orangtua. Saat itu usianya baru sekitar 14 hingga 15 tahun. Hanya saja, meski sudah mengetahui keterampilan ini sejak 30 tahun lalu. Namun,dia baru menekuni pekerjaan ini sejak tujuh tahun lalu. Alasannnya, pitate nanti laku di masa sekarang.
"Saya dahulu berkebun. Dulu tidak banyak orang mencari pitate walau harganya Rp 100. Tapi sekarang Pitate banyak dipakai misalnya untuk menjadi pagar lokasi proyek. Hampir tidak kelihatan lantai bangunan jika dipakai Pitate ini," katanya.

 Untuk selembar Pitate ukuran 2 x 3 meter, ia memperoleh uang Rp 75 ribu. Dalam seminggu, ia bisa memproduksi sepuluh pitate. Artinya sebulan dia bisa memperoleh uang Rp 3 juta. "Itu jumlah minimal yang bisa saya buat," ujarnya
Bagi Fredy, uang itu cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, bahkan untuk sekolah kedua anak walau mereka tidak berpendidikan tinggi. Itu juga karena kemauan mereka sendiri.

Fredy senang karena Pitate buatannya ini sudah dibeli banyak orang. Bahkan sudah pernah dibawa menggunakan kapal ke Bunaken.
"Bahkan ada Bule yang pernah memesannya. Tapi dia minta dipotong-potong karena akan di bingkai. Tapi saya lupa dia dari mana," tuturnya.

Etha Tuwaidan, anggota DPRD Minahasa Utara juga sudah memesan seratus lembar.
"Katanya untuk menutupi kolam. Barang ini memang bisa dipergunakan untuk banyak hal. Termasuk lantai untuk daerah berawa, seperti di Boulevard Tondano," katanya.

Bahkan menurut Fredy, Pitate bisa melonjak tajam harganya mencapai Rp 100 ribu per lembar. Itu jika yang dipesan ialah yang bermotif bunga atau wajik. "Untuk motif itu memerlukan bambu kecil supaya halus kelihatannya," ujarnya.

Fredy mengatakan, pekerjaan ini merupakan pekerjaan yang santai. Tapi dengan ketekunan uang yang banyak bisa diraih. Pemesannya bisa datang tiap hari dengan jumlah pesanan yang banyak.
"Kesulitannya hanyasaat memotong. Takut tangan terluka, tapi yang lain gampang. Jika anyaman kelihatan kurang lurus ya diperbaiki," katanya.

Atas dasar itu Fredy menekuni kerja ini. Tradisi anyaman bambu yang katanya dari Keluarga Palar untuk Desa Maumbi pun tetap dilestarikannya.(david manewus)


Anda sedang membaca artikel tentang

Harga Motif Bunga Rp 100 Ribu per Lembar

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/08/harga-motif-bunga-rp-100-ribu-per-lembar.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Harga Motif Bunga Rp 100 Ribu per Lembar

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Harga Motif Bunga Rp 100 Ribu per Lembar

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger