Yusuf: Otak Ini Penuh dengan Emas

Written By Unknown on Rabu, 31 Juli 2013 | 11.36

Emas merupakan logam mulia yang bernilai tinggi, tidak heran banyak masyarakat menggandrunginya. Tidak terkecuali para makelar emas di Pasar 45 Manado.

SEORANG kakek duduk di emperan toko kawasan Pasar 45 Manado menghadap matahari yang kala itu dalam perjalanan untuk membenamkan diri, Senin (29/7).

Di depannya terdapat  meja kecil yang di atasnya ditaruh timbangan digital, batu kecil hitam dan beberapa botol plastik berisi air.
Sambil duduk ia menyapa semua yang lewat di depannya tanpa kenal lelah. Saat Tribun Manado menghampirinya, spontan dia bertanya, "Mau jual emas ?"  Pria itu  Kamaludin Yusuf (72) yang sudah 33 tahun malang melintang di bisnis emas.  Yusuf adalah pria asal Gorontalo. Pada tahun 1980, ia dan keluarganya hijrah ke Manado. "Saya ingin memperbaiki nasib keluarga,"  katanya.
Tuminting menjadi pilihannya untuk tempat tinggal. Kebetulan saat itu ada sanak saudara yang tinggal di situ. Kebingungan sempat melanda Yusuf karena belum mendapat pekerjaan. "Tidak mungkin hanya bergantung pada uang yang kami bawa dari Gorontalo. Yang ada di pikiran saya, harus kerja," katanya.

Setelah dua bulan menganggur di Manado, ia terjun dalam bisnis jual beli emas. "Saya ditawari oleh saudara untuk melakukan bisnis itu," kata Yusuf. Sedikit demi sedikit, ia diajari saudaranya bagaimana memeriksa emas. Setelah merasa bisa, ia memberanikan diri menjalankannya sendiri. "Pekerjaan ini memang beresiko kena tipu, tapi saya memang nekat saat itu," ujarnya.

Awalnya ia kurang lihai melihat kualitas emas yang bagus. "Kadang kadar 18  saya kira 22 karat. Kalau tidak meminta bantuan, bisa-bisa rugi," ungkapnya. Seiring berjalannya waktu, Yusuf bisa membedakan mana emas asli, palsu, mana yang kadarnya tinggi. "Sudah puluhan tahun hidup dengan emas, emas dan emas. Otak ini sudah dipenuhi segala jenis emas. Jadi sudah tidak tertipu lagi," ujarnya.

Kejelian memeriksa emas memang sangat dibutuhkan agar tidak tertipu. Yusuf adalah seorang yang beruntung karena sejauh ini jarang ditipu orang. "Makanya periksa baik- baik pakai cairan khusus atau digosok dengan batu. Ada emas yang  hanya luarnya saja, ketika digosok dalamnya bukan. Kalau emas asli tidak rusak bila digosok-gosok. Baru-baru ini ada teman yang rugi Rp 9 juta," kata Yusuf.
Uang terbanyak yang  ia keluarkan untuk membeli emas yakni Rp 10 juta. Kalau sudah lebih dari itu, ia mengaku ditangani langsung oleh pengumpul besarnya. "Kalau ada barang banyak, langsung dipanggil bos besar untuk membayar. Mereka kadang menetap di Manado, Sanger, Kotamobagu dan di tempat lain. Transaksi bisa sampai ratusan juta rupiah," kata Yusuf.

Emas-emas yang dikumpulkan Yusuf dileburkan kembali kemudian dikemas dalam bentuk batang dan barang-barang tersebut dipasok ke bos besar. "Rata-rata penjual emas di sini memasok barang pada bos besar itu," katanya. Harga beli yang ditawarkan Yusuf tergantung  kondisi emas. "Walau ukurannya kecil namun jika benar-benar emas, itu tetap berharga," katanya.

Rata-rata per bulan, Yusuf bisa mengumpulkan 20 gram dengan kadar  berbeda. Jika dinominalkan,  Rp 4 juta masuk di kantongnya setiap bulan. "Keadaan pasar kan tidak menentu," katanya. Dengan pendapatan seperti itu, Yusuf tentu saja sudah bisa menghidupi istri dan anaknya. Bahkan satu di antara anaknya perempuan juga mengikuti jejak Yusuf terjun di bisnis emas.

Yusuf  terus menyisihkan uang untuk memenuhi impian terbesarnya yang belum terpenuhi. "Saya ingin mengajak istri untuk naik haji bersama. Uang tabungan belum cukup, saya harap akan terus mendapat rejeki biar nanti bisa mewujudkannya sebelum saya kembali pada sang pencipta," katanya.

Lain lagi cerita Marni Maluo, yang juga makelar emas di Pasar 45 Manado. Di bulan Ramadan ini, ia  mengumpulkan  agar bisa mudik ke  kampung halamannya di Gorontalo. "Untuk ke sana kan ongkosnya tidak sedikit, apalagi untuk kami berempat. Saya, suami dan kedua anak saya. Semoga saja bulan Ramadan ini membawa berkah," kata Marni. Mayasanti, warga Wonasa yang ditemui sesaat setelah menjual emasnya mengaku menjual dua gram emasnya laku Rp 700 ribu. Mayasanti sedang  membutuhkan uang. "Karena sesuatu dan lain hal saya harus menjual kalung saya itu. Uangnya juga dipakai untuk persiapan Lebaran nanti," ujarnya. (finneke wolajan)


Anda sedang membaca artikel tentang

Yusuf: Otak Ini Penuh dengan Emas

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/07/yusuf-otak-ini-penuh-dengan-emas.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Yusuf: Otak Ini Penuh dengan Emas

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Yusuf: Otak Ini Penuh dengan Emas

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger