Calon Wakil Wali Kota Bisa Jadi Penentu

Written By Unknown on Jumat, 01 Februari 2013 | 11.35

Tribun Manado - Jumat, 1 Februari 2013 11:53 WITA

Laporan Wartawan Tribun Manado Edi Sukasah

TRIBUNMANADO.CO.ID, KOTAMOBAGU -

Persaingan antara Djelantik Mokodompit dan Tatong Bara sebagai dua petahana atau incumbent pada pemilihan umum wali kota dan wakil wali kota (Pilwako) Kotamobagu akan berlangsung sengit. Apalagi sampai saat ini, belum muncul figur alternatif yang cukup kuat.

Pengamat Politik dan Akademisi dari Universitas Dumoga Kotamobagu (UDK), Nasir Katong, mengatakan, kekuatan dua orang yang masih menjabat sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Kotamobagu masih berimbang. Namun, sebagai wali kota, Djelantik mempunyai kekuatan di birokrat.

"Di atas kertas, Djelantik unggul di lingkungan pemerintahan atau di kalangan birokrat. Namun untuk kekuatan di masyarakat, keduanya masih berimbang. Masing-masing masih menggalang kekuatan. Dan, sejauh ini belum ada yang bisa menyaingi keduanya," ujar Nasir kepada Tribun Manado, Kamis (31/1/2013).

Menurut dia, hal lain yang bisa mempengaruhi juga adalah pasangan calon yang akan bersanding dengan keduanya sebagai calon wakil wali kota. Di Kotamobagu, kata dia, ada dua tipe pemilih yakni, pemilih profesional dan primordial. Namun, dibandingkan Pilwako 2008 lalu, pemilih primordial semakin berkurang.

"Pemilih di Kotamobagu sekarang sudah cerdas. Kalau pada Pilwako sebelumnya, masih ada yang pemilih yang sangat setia pada satu pasangan calon. Istilahnya, patah kalau patah. Saaat ini, pemilih tipe ini sudah jarang ditemui," ujarnya menambahkan.

Yang bakal menjadi rebutan adalah pendukung Syahrial Damopolii yang berpasangan Sutomo Samad pada Pilwako 2008 lalu. Pada saat itu, raupan suara pasangan tersebut mencapai 17.907 sehingga berada di urutan kedua di bawah pasangan Djelita (Djelantik-Tatong). Sementara Djelita meraup 23.852 suara.

Pada Pilwako 2008, Djelita unggul di empat kecamatan yang berada di Kotamobagu. Djelita menang telak dari pasangan Yal-Sutomo di kecamatan yang padat pemilih, yakni di Kecamatan Kotamobagu Barat. Namun di tiga kecamatan lainya, keunggulan tak berbeda jauh. Total perbedaan antara dua pasangan itu adalah 6.000 suara.

Dua petahana ini dipastikan akan bercerai pada Pilwako Periode 2013-2018 ini. Djelantik akan diusung Partai Golkar (PG) dan Tatong oleh Partai Amanat Nasional (PAN). Sementara pada Pilwako 2008 lalu, pasangan tersebut diusung oleh PAN.

"Makanya, penentuan wakil suara juga akan menentukan dalam hal ini, selain tentu saja usaha dari masing-masing kubu. Pemilih bisa beralih karena faktor dari calon wakil wali kota," kata Nasir.

Kontribusi suara dari calon wakil suara juga diharapkan Sekretaris DPD II PG Kotamobagu Saiful A Kadir. Sebab itu, kata dia, dalam pemilihan bakal calon wakil wali kota, pihaknya sangat memperhatikan pendukung. "Tentu wakil harus bisa berkontribusi untuk meraup suara dengan dukungan massa dan finasial," kata Saiful.

Berdasarkan rapat pleno tim penjaringan dan DPD II PG, ada lima nama yang akan direkomendasikan oleh DPD II PG Kotamobagu ke DPD I dan DPP. Lima orang tersebut adalah Hairil Paputungan (profesional), Rustam Simbala (politisi PDIP), Nasrun Koto (notaris), Agus Suprijanta (politis PAN) dan Abdullah Mokoginta (birokrat).

Di kubu Tatong, Ketua DPD PAN Kotamobagu Begie Gobel mengakui instrumen pemenangannya akan berhadapan dengan instrumen yang termasuk dengan kekuatan birokrasi. "Namun tentu saja kami menyiapkan infrastruktur pemenangan di dalam partai maupun di luar partai," kata dia.


Anda sedang membaca artikel tentang

Calon Wakil Wali Kota Bisa Jadi Penentu

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/02/calon-wakil-wali-kota-bisa-jadi-penentu.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Calon Wakil Wali Kota Bisa Jadi Penentu

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Calon Wakil Wali Kota Bisa Jadi Penentu

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger