Aktivitas Rumah Makan Tepi Laut Terganggu Gelombang Pasang

Written By Unknown on Rabu, 09 Januari 2013 | 11.35

Tribun Manado - Rabu, 9 Januari 2013 12:00 WITA

Laporan Wartawan Tribun Manado, Ryo Noor

TRIBUNMANADO.CO.ID,  MANADO -

  Cuaca ekstrem menyerang Sulut. Angin kencang dan hujan deras disertai gelombang tinggi mengancam aktivitas warga, tak terkecuali tempat usaha di tepi laut Manado jadi sasaran amuk alam.

Hantaman ombak bergemuruh menerjang talud rumah makan tepi laut Oikano di Kawasan Bahu Mal, Selasa (8/1). Ombak yang menganas sejak beberapa hari terakhir ini mulai meretakan sejumlah titik bangunan. Air laut bahkan masuk mengguyur seisi bangunan, fasilitas untuk pelanggan pun dievakuasi.

Akibat keadaan itu tempat makan yang menhidangkan aneka makanan laut terpaksa tutup sementara hingga keadaan laut mereda.

Oikano hanya satu di antara tempat makan dan santai di kawasan bilangan yang tutup karena keadaan laut memburuk.

Setidaknya, ada beberapa tempat usaha sejenis tutup, walau ada juga yang buka dan masih beraktivitas melayani pelanggan.

Kondisi ini membuat ingatan Cyntia Wagey, pengelola Oikano mengenang ombak ganas 2004 silam. Ketika itu, sebelum ada Oikano, ia mengelola rumah makan di tepian laut kawasan Bahu Mal. Ombak menghacur leburkan belasan bangunan rumah  yang berjejer rapi menghadap laut.

Tahun ini, ia hanya berharap ombak tak seganas waktu itu. Walau begitu toh Oikano tak bisa beroperasi lantaran keaadan ini.

Sejumlah karyawan standby menunggu kemungkinan keadaan laut makin memburuk. Ada sejumlah besar barang yang harus dipindahkan, bila laut makin ganas.

Diterjang gelombang pasang dan angin barat menurut Cintya Wagey sudah jadi rutinitas tahunan, meski sudah terbiasa, toh akhirnya harus puas rumah makannya merugi karena tak beraktivitas. "Pasti (Merugi). Tapi ini sudah risiko. Risiko investasi di tepi laut," ujarnya tanpa merinci jumlahnya.

Bangunan pun terancam rusak parah andaikata sampai air pasang, ganasnya ombak belum mereda.

Kata Cyntia, biasanya gelombang pasang dan angin barat menyerang di bulan Oktober-Desember, namun kali ini terjadi saat membuka tahun 2013, diprediksi keadaan ini terjadi sampai Maret, meski tak juga sepenuhnya terjadi tiap hari "Kadang ada jedah. Seminggu sekali, kadang 3 hari berturut turut, pernah paling lama 5 hari berturut-turut," ujarnya.

Urungkan Niat

Pelanggan pun terpaksa mengurungkan niat kunjungan untuk bersantap maupun bersantai di rumah makan tepi laut. Dipastikan saat cuaca ekstrem omset menurut karena sepi pelanggan

Seperti yang dialami RM Blue Beach, di kawasan Bahu Mall. Meski tergolong berada sedikit tinggi dari garis tepi laut. Ombak tetap menerjang hingga bangunan RM. Gemercik sisa deburan ombak pun membasahi seluruh bangunan, bahkan sejumlah titik bangunan yang tergolong rapuh mulai rusak. Sebagian besar meja dan kursi makan pun sudah dipindahkan.

"Tadi ada pelanggan yang datang, tapi sudah pesan akhirnya batal, karena air masuk sampai ke dalam," ujar Ida Damura, Pengelola RM Blue Beach.

Bila keadaan ini terus berlangsung, Ida mengatakan, usahanya bisa terancam merugi puluhan juta rupiah.

Selain itu, hampir tiap tahun Ida mengaku harus mengalokasikan dana untuk perbaikan bangunan yang rusak diterjang gelombang.

Meski demikian ia urung pindah lokasi, ida memilih mengambil risiko "Waswas juga, tapi usaha sudah disini, disini saja tak ada niat pindah," ungkapnya.

Walaupun ombak ganas menerjang, monumen Ikan Raja laut di depan pintu yang jadi simbol di Kawasan Bahu Mall masih berdiri tegak tak tergoyahkan. Harap Ida, begitu pun kelangsungan kawasan tepi laut Bahu Mal yang harus berhadapan dengan amuk alam. (Riyo Noor)


Anda sedang membaca artikel tentang

Aktivitas Rumah Makan Tepi Laut Terganggu Gelombang Pasang

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2013/01/aktivitas-rumah-makan-tepi-laut.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Aktivitas Rumah Makan Tepi Laut Terganggu Gelombang Pasang

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Aktivitas Rumah Makan Tepi Laut Terganggu Gelombang Pasang

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger