Tribun Manado - Sabtu, 8 Desember 2012 11:40 WITA
Ditemui di rumahnya di Kampung Cikarokrok, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, pensiunan guru di sekolah Pendidikan Guru Agama (PGA) Negri Garut itu mengaku dekat dengan sang menantu. Menurutnya sejak Aceng menikahi putri keduanya, Nurokhimah, ia pun menganggap Aceng sebagai putranya sendiri. '
"Sebagai bapak, kalau anak senang saya ikut senang, kalau anak saya susah ya saya ikut susah," katanya.
Ia mengenal Aceng saat dirinya masih mengajar di PGA, Aceng adalah salah seorang muridnya yang aktif berorganisasi. Di sekolah tersebut, putrinya yang berusia setahun lebih muda dari Aceng juga bersekolah. Tak hanya itu, ia juga mengenal ayah Aceng, karena mereka berdua sama-sama aktif berdakwah di Garut. Oleh karena itu, saat Aceng melamar putrinya diakhir tahun 90an, ia pun tak berfikir panjang dan langsung menyetujuinya.
Selama menjadi menantunya, ia mengetahui Aceng masih tetap aktif berorganisasi, hingga kerap kali menjabat sebagai ketua. Menantunya itu pun juga tekun mencari nafkah, mulai dari berdagang ayam, hingga menjual pakaian, dan berhasil meningkatkan taraf ekonomi keluarga.
Sampai beberapa minggu lalu, Aceng dan istrinya masih menunjukan kesan perkawinan yang sempurna. Tak sekalipun putrinya mengeluhkan Aceng, maupun menceritakan keretakan hubungannya dengan sang Bupati.
Ia pertama kali mendapat kanbar Aceng menikahi Fanny Oktora adalah dari media. Setelah kasus itu menghebohkan Garut, putrinya beberapa hari lalu datang, dan mengakui tindakan suaminya. Iing mengaku sempat memberikan nasehat kepada sang Putri, bahwa ini semua merupakan cobaan dari Allah.
"Laki-laki itu secara agama tidak dilarang untuk mempunyai istri lebih dari satu asal adil, saya hanya meminta putri saya bersabar, karena ini cobaan," ucapnya.
Lebih lanjut tentang kasus perkawinan itu, Iing menganggap hal tersebut adalah privasi Aceng dan Nurokhimah, sehingga ia segan untuk mencapuri lebih dalam. Yang ia tahu, hingga kini hubungan keduanya baik-baik saja. Mengenai islahnya Aceng dan Fanny, Iing ikut senang. Ia berharap islah tersebut dapat menyelesaikan seluruh kekisruhan yang terjadi belakangan.
Anda sedang membaca artikel tentang
Mertua Sedih Aceng Dihujat
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2012/12/mertua-sedih-aceng-dihujat.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Mertua Sedih Aceng Dihujat
namun jangan lupa untuk meletakkan link
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar