Bertemu Susi Awal Petaka Bagi Ernawati

Written By Unknown on Sabtu, 17 November 2012 | 11.35

Tribun Manado - Sabtu, 17 November 2012 11:49 WITA

TRIBUNMANADO.CO.ID, BATAM - Menderita di Malaysia sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW), nasibnya kian merana ketika sampai di Batam.

Begitulah liku-liku kehidupan Ernawati, wanita asal Nusa Tenggara Barat yang kini terjebak kasus penjualan bayi, yang tak lain anaknya sendiri, Naimah yang baru berumur 14 hari. Kisah bertemu Susi menjadi awal petaka baginya.

Pulang dari Malaysia melalui pelabuhan tikus menjadi pengalaman pahit baginya. Apalagi saat itu usia kandungannya sudah memasuki 9 bulan. Ditemui Tribun, Jumat (16/11), ia mengaku tidak terbayang semula, bahwa di kemudian hari akan menjual calon bayinya.

Bersama 130 orang TKI bermasalah, Ernawati nekat mengambil risiko membawa kandungannya pulang ke Batam, meskipun harus numpang speed boat melalui pelabuhan tikus di daerah Nongsa.

Ernawati menceritakan, kepulangannya bersama 130 TKI sekitar sebulan lalu itu diurus oleh beberapa agen TKI di Malaysia dan Batam. Salah satunya Susilawati. Masing-masing TKI dibawa ke penampungan agen yang mengurusnya di Batam.

Namun, dirinya yang sedang hamil tua, ternyata tidak diperbolehkan ikut ke penampungan milik Susi, bersama TKI lainnya. Erna justru mengaku ditawari langsung numpang tinggal di rumahnya di Mediterania.

"Sebelumnya saya sudah kenal dengan Susi, karena saat berangkat ke Malaysia dulu, dia yang menjadi agen keberangkatan saya melalui Batam. Kepulangan saya ke Batam ini, rencananya mau mencari keberadaan suami saya juga. Sebelumnya saya belum tahu di mana tinggalnya. Untuk sementara saya dibawa ke rumahnya. Rencana setelah bertemu suami, saya akan pulang ke Lombok," ujar Ernawati kepada tribun saat dijumpai di Selter Polresta Barelang.

Setelah tidak kunjung bertemu dengan suaminya M Saharudin, akhirnya ia melahirkan di rumah sakit, tak jauh dari rumah Susi. Sebelum melahirkan, ia mengaku sempat menyampaikan keluhan ke Susi mengenai biaya melahirkan anaknnya dan biaya untuk menghidupinya. Namun saat itu Susi meyakinkannya untuk tidak perlu memikirkan biaya persalinan itu.

"Biaya melahirkan tidak perlu dipikirkan katanya. Dan dikatakan nanti setelah anak saya lahir akan diasuh oleh kakak angkatnya (Susi). Dua hari sebelum melahirkan, saya sempat dipertemukan Susi dengan kakak angkatnya yang akan mengasuh anak saya. Tapi saat itu saya baru katakan akan pikir-pikir dulu," katanya.

"Akhirnya anak saya ini lahir tanggal 2 November. Setelah ampat hari melahirkan, anak saya dibawa Susi dengan alasan akan melakukan check up. Tapi saya tidak diperbolehkan ikut,"cerita Ernawati. Itulah hal yang membuatnya menyesal hingga akhirnya kini bermasalah.

Setelah anaknya dibawa Susi dengan alasan check up itu, kata Erna, ia tidak pernah bisa lagi bertemu dengan anaknya. Setelah 11 hari anaknya itu dibawa pergi, akhirnya ia bertemu dengan suaminya M Saharudin.

"Tapi sebelum bertemu dengan suami saya, anak saya itu kata Susi sudah diasuh kakak angkatnya tersebut. Tapi Susi tidak pernah mau memberi tahu alamat pastinya orang yang mengasuh anak saya itu. Bahkan Susi sempat memberikan uang yang disimpan dalam amplop, katanya uang itu untuk biaya tambahan bersalin saya. Saya tidak mau terima uang itu, saya tetap bersikeras mau bertemu dengan anak,"cerita Ernawati.


Anda sedang membaca artikel tentang

Bertemu Susi Awal Petaka Bagi Ernawati

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2012/11/bertemu-susi-awal-petaka-bagi-ernawati.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Bertemu Susi Awal Petaka Bagi Ernawati

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Bertemu Susi Awal Petaka Bagi Ernawati

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger