Laporan wartawan Tribun Manado Felix Tendeken
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Di tengah keluhan para sopir terkait tarif dan harga-harga yang tak ikut turun pascapenurunan harga bahan bakar minyak (BBM), Zulkifli justru tertawa bahagia. Sopir angkutan kota (angkot) trayek Tuminting-Pangiang ini sudah bisa duduk santai di rumah setelah bekerja setengah hari, tanpa memikirkan beban setoran.
Saat ditemui, Selasa (20/01), Zul sedang menanti penumpang di kendaraannya yang ia parkir di depan kampus Stikes Manado. Raut bahagia tampak di wajahnya. Hanya sebentar ngetem di lokasi itu, angkotnya langsung dipenuhi penumpang. "Mari jo, so nda lama fol," ujarnya kepada penumpang yang hendak naik.
Zul, demikian sapaannya, dulu mengambil rute Tuminting-Pasar 45. Karena berpenghasilan kecil, ia pun pindah ke trayek Tuminting-Pangiang. "Saya sudah lama menjadi sopir Tuminting-Pasar 45, namun hasilnya kurang. Apalagi sudah ada penurunan tarif angkot seperti ini rasanya akan semakin sulit. Maka itu saya memilih trayek Tuminting-Pangiang," kata dia.
Pilihannya berpindah trayek ternyata tepat. Dari perhitungannya, hanya setengah hari bekerja ia sudah mengantongi untung Rp 300 ribu.
"Apalagi kalau satu hari full pasti di atas Rp 500 ribu sampai Rp 600 ribu. Dan (saat) ini sudah lebih dari cukup, baik untuk saya maupun setoran ke bos," ujarnya semringah.
Ia menyebut, keuntungan itu karena banyak penumpangnya adalah mahasiswa. Apalagi dengan aktivitas perkuliahan yang normal. Namun, ia juga mengalami pendapatan yang berkurang bila masa libur panjang. Tak hanya Zul, rezeki berlebih juga dirasakan Matias, sopir Tuminting-Pangiang lainnya. "Saya juga sangat senang menjadi supir Tuminting-Pangiang sebab selama ini kebutuhan keluarga selalu terpenuhi. Di situasi seperti saat ini memang banyak membawa keuntungan bagi kami, sebab banyak mahasiswa yang mulai masuk kuliah. Apalagi banyak juga mahasiswa baru yang datang berkuliah di sini," ujarnya.
Sama seperti Zul, ia juga mengaku bisa meraup pendapatan Rp 300 ribu hanya dalam setengah hari bekerja. Penghasilan itu sudah lebih dari cukup, termasuk setoran kepada pemilik angkot. "Setoran ke bos Rp 200 ribu, uang minyak Rp 150 ribu. Sisanya, Rp 150 ribu atau Rp 250 ribu untuk saya," ujarnya.
Anda sedang membaca artikel tentang
Kerja Setengah Hari Zulkifli Raup Rp 300 Ribu
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2015/01/kerja-setengah-hari-zulkifli-raup-rp.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Kerja Setengah Hari Zulkifli Raup Rp 300 Ribu
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Kerja Setengah Hari Zulkifli Raup Rp 300 Ribu
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar