Ini Aktivitas Tentara AS yang Ikut Cari AirAsia QZ8501

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Angkatan Laut Amerika atau US Navy, sekian armada asing yang membantu evakuasi dan pencarian korban penumpang AirAsia QZ8501 yang hilang kontak di Selat Karimata dekat Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, Minggu (28/12/2015).

Upaya pencarian US Navy terhadap korban dan puing pesawat mengerahkan dua kapalnya untuk bergabung dengan SAR gabungan Pemerintah Indonesia yang dipimpin Badan SAR Nasional atau Basarnas. US Navy menurunkan kapal perang USS Fort Worth (LCS 3).

Dalam rilis yang diterima redaksi Tribunnews.com, Senin (5/1/2015) dari Damon Moritz, Visual Information Systems Research and Development Manager at U.S. Navy, menjelaskan USS Fort Worth (LCS 3) tiba di lokasi SAR pada 3 Januari atas permintaan Pemerintah.

"Kami telah mengerahkan peralatan mumpuni dan terbaru untuk mendukung upaya penting dalam membantu mitra kami dan teman-teman di wilayah pencarian," begitu kata Damon. Dalam rilisnya tertautkan link berupa foto, audio dan sejumlah video selama misi pencarian.

Untuk diketahui, USS Fort Worth (LCS 3) bergabung dengan armada US Navy yang lebih dulu tiba pada 29 Desember 2014 yakni USS Sampson (DDG 102).

Fort Worth adalah kapal tempur pesisir (LCS) yang bisa bermanuver, dan memiliki kecepatan dan bisa mengarungi perairan dangkal, sehingga memungkinkan untuk melakukan pencarian cepat baik dengan visual dan radar. Kapal ini juga dilengkapi helikopter MH-60R dan dua perahu karet.

Kapal perang Fort Worth menyusul kapal perang USS Sampson yang lebih dulu tiba di lokasi pencarian SAR pada 29 Desember. Sebanyak 12 jenazah korban penumpang yang ditemukan USS Sampson kemudian dievakuasi dengan helikopter MH-60R Sea Hawk ke Lanud Iskandar di Pangkalanbun.

Keberadaan Forth Worth (LCS 3) dan USS Sampson (DDG 102) rencananya akan membantu evakuasi dan pencarian korban dan pesawat AirAsia QZ8501 bersama Pemerintah Indonesia dan negara lainnya.

Aktivitas tentara as bantu cari airasia qz 8501