Jalanan Manado Kian 'Mampet' Gara-gara Pasar Tumpah!

Written By Unknown on Sabtu, 20 Desember 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Keramaian di Pasar 45 menjelang Natal dan Tahun Baru semakin bertambah setiap harinya.

Ribuan orang silih berganti menyusuri setiap ruas jalan setiap hari, Para pedagang yang menjajakan dagangannya hingga menggunakan badan jalan pun sontak membuat ruas jalan yang ada di Pasar 45 itu macet total.

Pantauan Tribun Manado, di depan Pasar Murah yang digelar Pemerintah kota Manado, Jumat (19/12/2014). Antrean kendaraan mulai dari angkutan kota, kendaraan pribadi, mobil pick up, sepeda motor hingga truk kontainer membuat kondisi jalan semakin semrawut. Kemacetan pun terjadi mulai dari patung Pendaratan Batalyon Worang hingga ke Jembatan Megawati di Kecamatan Wenang.

Kemacetan panjang hingga mencapai 1 kilometer ini bertambah buruk, dikarenakan para pengguna kendaraan pribadi terutama mobil yang memakirkan kendaraannya di badan jalan. Selain itu, sopir mikro yang berusaha mencari pendapatan lebih dengan menunggu penumpang di depan pusat perbelanjaan seperti di depan Jumbo Supermarket dan Toko Pakaian Modern menambah buruk kondisi kemacetan.

Kondisi kemacetan ini menurut Yoseph (34), tukang parkir yang ada di pasar 45 mulai terjadi pada pukul 09.00 hingga pukul 20.00 wita. Ia menjelaskan, hal ini disebabkan karena bertambahnya aktivitas warga, baik yang berjualan maupun yang berbelanja.

"Makin hari makin macet. Jalan sekarang semakin sempit karena ada penjual yang sudah memakai badan jalan untuk berjualan. Ini untuk lahan parkir motor saja sudah tidak ada tempat, apalagi untuk mobil,"

Ia menambahkan, kondisi kemacetan biasanya akan bertambah buruk tiga hari menjelang natal. Pria yang sudah 5 tahun bekerja sebagai tukang parkir ini mengaku hampir setiap tahun kemacetan akan meningkat menjelang hari raya seperti Natal dan tahun baru. Pemandangan macet sudah menjadi hal yang biasa baginya.

"Hari biasa saja sudah macet, apalagi menjelang hari raya. Saya sudah lama bekerja jadi tukang parkir, jadi melihat macet seperti ini sudah biasa,"

Kondisi kemacetan ini juga dikeluhkan oleh Rudi (35), sopir mikro jurusan Pasar 45-Wonasa yang setiap harinya melalui jalur ini. Ia menjelaskan, meski jumlah penumpang semakin bertambah, keuntungan yang ia dapatkan hampir sama pada hari-hari biasanya. Pendapatannya sehari-hari yang mencapai Rp 200 ribu tidak berbeda dengan yang ia dapatkan sekarang

"Penumpang memang bertambah, terutama para ibu-ibu yang berbelanja ke pasar maupun toko-toko. Pendapatan sama jo. Ini 1 ret saja makan waktu hingga 1 jam. Hari biasa deng sekarang tetap sama. Cuma kalau sekarang tatambah sakit kepala"
kata Rudi juga menjelaskan.

Ada beberapa sopir mikro yang memilih untuk tidak bawa mikro lagi karena kondisi kemacetan yang semakin parah. Para sopir mikro ini beralih untuk menjadi ojek motor, ojek bentor, buruh bangunan dan juga berjualan.

"Kalau sopir mikro yang ada motor, dorang lebe pilih jadi tukang ojek. Karena kalau bawa mikro kong macet, bekeng sakit kepala. Kalau kita yang nda ada mata pencaharian lain, ya terpaksa tetap bawa mikro," kata Rudi.

Kemacetan juga kerap terjadi dari pertigaan lampu merah di Jalan Sam Ratulangi hingga kawasan Multimart Sario. Membludaknya kendaraan bermotor baik roda dua dan roda empat disebabkan karena para pengendara yang ingin menuju ke Malalayang harus memutar melalui jalan Sam Ratulangi dan jalan Bethesda. Kemacetan juga diperparah dengan banyaknya kendaraan roda empat yang parkir sembarangan di ruas jalan.

"Saya baru pulang kantor. Mau pulang ke tempat kost yang ada di Jalan Sea. Karena jembatan belum selesai, jadi terpaksa lewat sini," kata Rudi

"Yang dari kantor gubernur ke arah Malalayang juga lewat jalan ini. Belum yang dari Teling, pasti mengambil jalan ini daripada harus memutar lewat Pasar 45," tambahnya.

Kemacetan ini juga dikeluhkan Rina, warga Kelurahan Tanjung Batu Kecamatan Wanea. Ibu rumah tangga yang sehari harinya menaiki angkutan kota untuk berpergian ini mengaku aktivitasnya terganggu karena kemacetan yang terjadi. Ia juga menuturkan sering menggunakan jasa ojek apabila kemacetan sudah sangat parah

"Kalau macet, mikro jelas tidak bisa jalan. Kalau tidak mau naik mikro jelas harus naik ojek supaya bisa selap selip, tapi jelas ongkosnya lebih mahal daripada naik mikro," ujarnya. (cya)

Ikuti berita-berita terbaru di tribunmanado.co.id yang senantiasa menyajikan secara lengkap berita-berita nasional, olah raga maupun berita-berita Manado terkini.


Anda sedang membaca artikel tentang

Jalanan Manado Kian 'Mampet' Gara-gara Pasar Tumpah!

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/12/jalanan-manado-kian-mampet-gara-gara.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Jalanan Manado Kian 'Mampet' Gara-gara Pasar Tumpah!

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Jalanan Manado Kian 'Mampet' Gara-gara Pasar Tumpah!

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger