Miris! Beginilah Penampakan Beras Miskin di Boltim

Written By Unknown on Jumat, 03 Oktober 2014 | 11.36

TRIBUNMANADO.CO.ID, TUTUYAN - Kualitas beras miskin (Raskin) yang dibagikan oleh pemerintah kepada masyarakat miskin sangat memprihatikan.

Oma Ida Mamonto warga Desa Tombolikat menuturkan dirinya hanya tergantung dengan keberadaan raskin yang dibagikan setiap bulan. Oma sepuh berusia 73 tahun ini hanya tinggal sendiri dengan cucunya berusia 1,5 tahun. Namun raskin yang dimakannya setiap hari kualitasnya sangat buruk. "Kalau ada uang dari anak-anak, saya beli 20 liter, setelah dibersihkan tersisa 16 liter karena banyak yang sudah hancur seperti tepung," kata oma Ida ditemui di rumahnya, pada Kamis (2/10/2014).

Selain sudah hancur, beras yang dijual Rp 2 ribu per liter tersebut sudah berwarna kuning, banyak kotoran dan sedikit berbau. Terkadang dirinya menemukan kutu hitam dan ulat di dalam beras saat membersihkan.

"Bulan lalu saya tak beli jatah saya. Biasanya sebelum membayar saya menyuruh membuka karung ternyata sudah hancur dan berwarna kuning, tak jadi beli. Beras ini hanya diberikan anak saya dari Tutuyan, (kualitas) lebih baik, tapi saat dibersikan banyak sudah hancur," terang ibu tujuh anak ini.

Katanya, agar bisa digunakan dirinya harus mencucinya hingga lima kali dengan air. Jika air tidak keruh lagi, tandanya sudah bersih. "Terpaksa mau makan apa, jadi dicuci dengan air garam agar lebih putih baru dibilas dengan air beberapa kali. Harus dicampur dengan beras jagung agar bisa dimakan, dan harus makan pakai sayur agar bisa dimakan atau ditelan," katanya lalu tertawa kecil.

Senada dengannya, Warga Desa Kayumoyondi, Tunang Mokoagow mengakui buruknya kualitas beras tersebut. Namun apa daya hanya itulah harga beras yang murah dan terjangkau. "Beras yang diterima selalu berwarna kuning dan sudah seperti tepung. Jadi pakai cuci garam agar jadi putih dan lembut," bebernya.

Sangadi Desa Tombolikat, Junait Bogdadi (49) tak menampik kualitas raskin rendah karena hancur dan berwarna kuning. "Kalau ada beras rusak biasanya, dari Bulog langsung menggantinya atau kita potong pembayaran," kata dia.

Di desanya terdapat 48 penerima yang diusulkan pada 2010. Penerima raskin adalah warga yang benar-benar miskin seperti janda-janda. Katanya, setiap bulan penerima mendapat jatah 15 kilogram dengan harga Rp 2 ribu, namun penyalurannya tergantung kemampuan warga membeli. "Kalau bendahara desa ada, biasanya ditanggulangi dulu pembayarannya ke bulog, kalau tidak maka dibayar bulan berikutnya dari uang dari warga. Kita tak mau berhutang," jelasnya.

Sangadi Kayumoyondi Masri Patra saat hendak dikonfirmasi di rumah dan kantornya tak bisa ditemui. Data yang dihimpun Tribun Manado, sebanyak 4.380 Rumah Tangga Sasaran (RTS) penerima raskin dengan jatah raskin sebanyak 65.700 kilogram per bulan. (ald)


Anda sedang membaca artikel tentang

Miris! Beginilah Penampakan Beras Miskin di Boltim

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/10/miris-beginilah-penampakan-beras-miskin.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Miris! Beginilah Penampakan Beras Miskin di Boltim

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Miris! Beginilah Penampakan Beras Miskin di Boltim

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger