Lelaki Boltim Ini 'Curi Ilmu' Kerajinan Kayu dari Tanah Jawa

Written By Unknown on Jumat, 19 September 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pria setengah baya itu serius merangkai bunga plastik di batang kayu yang disulapnya menjadi vas bunga. Tangannya begitu cekatan. Didekatnya berbagai jenis hiasan dari kayu maupun meja dan kursi dipajang dengan rapih.

Produk kerajinan buah tangannya begitu unik, karena seperti satu set meja dan kursi bentuknya tidak beraturan, mengikuti lekuk dari batang kayu itu sendiri. Warnanya pun dibiarkan alami, hanya dipernis saja, agar mengkilat.

"Saya biarkan warnannya alami, hanya dipernis saja biar mengkilat," ujarWelly Samdirubun (51) warga  Modayag Boltim, Kamis (18/9/2014).

Dengan demikian urat kayu  maupun lekukan batangnya terlihat indah. Welly merupakan satu di antara IKM yang memamerkan hasil kerajinannya di satu di antara stand Pameran Industri kecil menengah Sulut Gold Expo 2014 yang fasilitasi Disperindag Sulut di Kayuwatu.

Awal mula ia menggeluti kerajinan kayu tersebut bermula sejak tiga tahun lalu. Berbekal pengalaman  11 tahun merantau di tanah Jawa, akhirnya ia putuskan untuk hidup dan membina keluarga di Boltim.

Ketika itu ia melihat banyak pohon Kopi dan Lamtoro yang berada di sekitar tempat tinggalnya. Kemudian ia mulai berpikir alangkah bagusnya pohon kopi yang sudah berumur puluhan bahkan ratusan tahun dibuat kerajinan, karena lekukan dari batang kopi cukup unik.

Kemudian dari situlah ia mulai mencoba-coba membuat kursi, meja, tempat hiasan bunga, asbak dan produk lainnya.

Untuk proses pembuatan kursi dan kayu memakan waktu sekitar dua minggu, sehingga dalam satu bulan ia hanya bisa membuat dua set kursi dan meja. Namun jika hiasan yang lebih kecil bisa lebih banyak lagi.

Prosesnya yang cukup lama tersebut dikarenakan dari proses pemotongan kayu sampai mengeringkannya memakan waktu satu bulan. Untuk pengeringannya tidak bisa sembarang. Satu minggu di jemurnya di terik matahari, sedangkan berikutnya dikeringkan dalam suhu ruangan. Karena Bila terus dijemur diterik matahari kayunya bisa retak, untuk itu pengeringannya harus melalui suhu ruangan.

Setelah itu barulah dibentuk dengan mengikuti lekukan batang kopi. Kemudian barulah menggunakan kayu lamtoro untuk bidang datarnya.

Untuk membuat kerajinan tersebut ia membentuk kelompok beranggotakan 10 orang, baik pria maupun wanita. "Untuk pengerjaan yang dilakukan oleh ibu-ibu, biasanya disesuaikan dengan waktu luang mereka, jika telah memasak barulah membersihkan batang kopi dari kulit kayunya," tuturnya.

Saat ini yang membeli kerajinan hanya orang di Sulut saja. Karena memang saat ini mengalami kesulitan untuk menjual produk kerajinan. Untuk itu ia berharap ada yang mau memasarkan produk kerajinannya keluar Sulut.

Sejak pertama dimulai sampai dengan saat ini, belum pernah bersentuhan dengan perbankan, sebab ia takut nantinya tidak bisa mengembalikan kredit yang ditawarkan. "Saya masih kesulitan untuk pemasarannya, untuk itu tidak bersentuhan dengan perbankan, takut tidak bisa mengembalikannya," katanya.

Dengan adanya promosi yang digelar dalam rangka HUT Sulut ke-50 ia berharap kerajinannya semakin dikenal. "Saya belum bisa menentukan berapa omsetnya, karena masin belum menentu pendapatannya," ujar pria yang juga bercocok tanam kentang.(herviansyah)


Anda sedang membaca artikel tentang

Lelaki Boltim Ini 'Curi Ilmu' Kerajinan Kayu dari Tanah Jawa

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/09/lelaki-boltim-ini-curi-ilmu-kerajinan.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Lelaki Boltim Ini 'Curi Ilmu' Kerajinan Kayu dari Tanah Jawa

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Lelaki Boltim Ini 'Curi Ilmu' Kerajinan Kayu dari Tanah Jawa

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger