Eva Klaim Miliki Video Seruan Panitia di Hongkong Coblos No 1

Written By Unknown on Senin, 07 Juli 2014 | 11.35

TRIBUNMANADO.CO.ID - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Eva Kusuma Sundari mendesak Panitia Pengawas (Panwas) Pemilu Presiden (Pilpres) wilayah Hongkong melakukan proses terhadap kejadian yang berakibat sekitar 500 sampai seribu orang tak bisa menggunakan hak suaranya.

Eva Kusuma Sundari, anggota Koordinatoriat Tim Relawan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) mendesak ditelusurinya dugaan kecurangan terkait adanya oknum petugas yang berkata pintu akan dibuka jika coblos capres no 1.

"Tim Pemenangan Nasional Jokowi-JK meminta Panwas setempat memproses petugas tersebut dan tidak diperbolehkan lagi bertugas terutama saat perhitungan tanggal 9 Juli mendatang. Karena tidak netral. Ada videonya," tegas anggota Komisi III DPR RI ini ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (7/7/2014).

Atas kejadian itu, Eva amat menyesalkan ketidakmampuan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan petugas pemilu di Hongkong mengantisipasi situasi pelaksanaan Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2014 di Victoria Park, Hong Kong, Minggu (6/7/2014).

Ketidakmampuan tersebut, seperti disampaikan Politisi PDIP ini, akhirnya berakibat fatal karena partisipasi pemilih yang tinggi tidak difasilitasi oleh petugas.

"Ini penghilangan hak konstitusional warga, sementara selama ini kita kampanye agar mereka tidak golput. Ironis," ujar anggota tim pemenangan Jokowi-JK ini dengan nada kecewa.

Selain itu, Eva juga menyayangkan kehadiran Ketua Bawaslu Muhammad, Komisioner KPU Sigit Pamungkas, yang hanya hadir. Tetapi tidak menyelesaikan masalah yang ada. Termasuk terhadap oknum yang berkata pintu akan dibuka jika nyoblos no 1.

Karena menurut anggota Komisi III DPR RI, hal itu menimbulkan kemarahan, hingga para pemilih merubuhkan pagar.

Sebelumnya, Pemungutan suara pemilihan presiden Republik Indonesia yang digelar Panitia Pemungutan Luar Negeri di Hongkong berlangsung ricuh, Minggu (26/7) sore. Sekitar 500 sampai 1.000 pemilih mengamuk, merobohkan pagar TPS karena panitia telah menutup TPS padahal mereka belum melaksanakan hak mencoblos.

Keributan pun terjadi karena celetukan seorang oknum panitia yang hanya membolehkan pemilih Prabowo Subianto-Hatta Rajasa masuk mencoblos.

Para pengantre yang di urutan belakang tidak bisa memperhatikan kondisi di depan. Ketika di depan ada teriakan, ayo masuk, sebab TPS akan ditutup, orang-orang yang antre di belakang tidak sadar kalau akan ditutup.

"Pengantre masih banyak, ratusan sampai seribuan orang. Tiba-tiba pagar TPS ditutup, jadi mereka yang mengantre maju. Lalu sebagai pemilih adalah pendukung Jokowi-JK, protes dan teriak-teriak "Jokowi... Jokowi...," kata Arista Devi, seorang WNI yang ikut mencoblos di Hongkong, dalam perbincangan melalui telepon dengan Tribunnews.com, Minggu malam.

Kericuhan pun tak terelakkan. Ratusan pemilih yang tidak tersalurkan hak pilihnya memprotes pihak PPLN Hongkong dan Konsulat Jenderal RI di Hongkong. "Saat demo itu, seorang oknum panitia berceletuk. Ayo, silakan masuk, tapi hanya pemilih nomor 1 (Prabowo-Hatta) yang dibolehkan masuk. Dan ucapan itu memicu suasana memanas. Pengunjuk rasa marah dan merobohkan pagar," kata Arista Devi. (Andri Malau)


Anda sedang membaca artikel tentang

Eva Klaim Miliki Video Seruan Panitia di Hongkong Coblos No 1

Dengan url

http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/07/eva-klaim-miliki-video-seruan-panitia.html

Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya

Eva Klaim Miliki Video Seruan Panitia di Hongkong Coblos No 1

namun jangan lupa untuk meletakkan link

Eva Klaim Miliki Video Seruan Panitia di Hongkong Coblos No 1

sebagai sumbernya

0 komentar:

Posting Komentar

techieblogger.com Techie Blogger Techie Blogger