TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemerintah akan mengurangi kuota bahan bakar minyak (BBM) subsidi dari 48 juta kilo liter menjadi 46 juta kiloliter tahun ini. Dengan demikian, penghematan anggaran dapat dilakukan.
"Target volume BBM bersubsidi sekrang 48 juta kilo liter itu beban berat. Bisa enggak diturunkan? Bisa, turun 2 juta kilo liter jadi 46 juta kilo liter. Bisa menurunkan subsidi Rp 7 triliun sampai Rp 8 triliun," kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik, Selasa (3/6/2014).
Jero mengungkapkan, hingga April 2014 lalu, realisasi kuota BBM subsidi telah mencapai angka 15 juta kilo liter. Pemerintah berasumsi hingga akhir tahun realisasi BBM subsidi mencapai 45 juta kilo liter, dengan pertimbangan realisasi pada delapan bulan ke depan dua kali lebih besar.
Akan tetapi, pada semester II tahun 2014 terdapat beberapa faktor yang menjadi pemicu peningkatan konsumsi BBM. Ia menyebut periode libur anak sekolah, Pemilu presiden, bulan Ramadan, hari raya Idul Fitri, hari raya Natal, dan pergantian tahun.
"Semester II tidak normal, ada liburan sekolah, pilpres banyak sekali massa bergerak, Idul Fitri, mudik kemudian Tahun Baru. Semester II lebih banyak, perkiraan normal 45 juta pasti menambah beban," jelas Jero.
Untuk dapat mengurangi kuota BBM subsidi, kata Jero, pemerintah terus mengupayakan pengetatan penggunaan BBM subsidi. Ia mencontohkan pengetatan penggunaan di kendaraan-kendaraan dinas.
"Kami rundingkan 46 juta dengan usaha besar kayaknya bisa. Kita awasi semua mobil pertambangan, pertanian, perkebunan menggunakan BBM bersubsidi. Pemda (pemerintah daerah) yang awasi," kata Jero.
Anda sedang membaca artikel tentang
Berhemat, Pemerintah Pangkas 2 Juta KL BBM Subsidi
Dengan url
http://dimanadoyodo.blogspot.com/2014/06/berhemat-pemerintah-pangkas-2-juta-kl.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Berhemat, Pemerintah Pangkas 2 Juta KL BBM Subsidi
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Berhemat, Pemerintah Pangkas 2 Juta KL BBM Subsidi
sebagai sumbernya
0 komentar:
Posting Komentar